SonoraBangka.ID - Pemerintah Turki kini sedang menyelidiki dampak K-Pop untuk generasi muda di negaranya.
Beberapa petinggi negara juga menilai kalau K-Pop dapat mengancam nilai-nilai tradisional Turki.
Untuk diketahui, Turki adalah satu di antara negara yang memiliki komunitas penggemar K-Pop terbesar di dunia.
Dilansir dari Koreaboo, Selasa (31/8/2021), menurut data, penggemar Turki menempati peringkat ke-10 dalam daftar negara di mana orang-orang menghabiskan waktu paling banyak untuk mengonsumsi konten K-Pop dan ke-9 untuk uang paling banyak dihabiskan untuk K-Pop ($108 USD per orang per tahun).
Namun, kehidupan fandom mungkin berada di bawah ancaman bagi penggemar di Turki, karena pemerintah mengungkapkan bahwa mereka sedang menyelidiki K-Pop karena berpotensi merugikan kaum muda di negara itu.
Hal ini dilakukan pemerintah karena buntut kasus di Turki pada 10 Agustus lalu.
Diketahui, tiga gadis (berusia 11, 13, dan 15 tahun) menjadi headline di Turki karena mereka berusaha melarikan diri ke Korea Selatan tanpa izin atau dokumentasi orang tua.
Gadis-gadis muda itu memberi tahu orang tua mereka bahwa mereka akan pergi piknik di Istanbul, kota terbesar di Turki, tetapi mereka tidak kembali ke rumah malam itu.
Ketika orang tua gadis-gadis itu menghubungi polisi, diketahui bahwa ketiganya telah mengemasi pakaian mereka dan meninggalkan ponsel mereka sebelum meninggalkan rumah, yang menunjukkan bahwa mereka memang melarikan diri.
Sekarang, tampaknya ketakutan tersebut telah menyebabkan Kementerian Keluarga dan Layanan Sosial (sebuah divisi dari pemerintah Turki) untuk menempatkan K-Pop secara keseluruhan dalam penyelidikan.
Menurut surat kabar Turki Milliyet, penyelidikan juga didasarkan pada tuduhan dari pejabat yang menyatakan bahwa K-Pop merupakan ancaman bagi pemuda Turki.
Namun, sebagian besar kekhawatiran ini tampaknya berakar pada sudut pandang anti LGBT.
Secara khusus, tuduhan tersebut menyatakan, “ K-pop membuat kaum muda menyimpang dari nilai-nilai tradisional dan menolak keluarga mereka dan membawa mereka ke gaya hidup 'bebas gender' ."
Kembali pada 2019, seorang komentator di Turki mengklaim bahwa BTS “adalah bagian dari desain global untuk menciptakan masyarakat bebas gender ”dalam kolom berjudul, “Tentara homoseksual datang.”
Sementara itu, seorang pakar komunikasi digital mengklaim bahwa K-Pop mendorong kaum muda untuk “memutuskan seksualitas mereka setelah remaja berdasarkan kehendak individu.”
Pada saat itu, sebuah kantor berita yang dikelola negara mendesak pemerintah Turki untuk mengambil tindakan terhadap “invasi budaya ” K-Pop, yang mereka klaim secara khusus menargetkan kaum muda dari latar belakang konservati
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Turki Dilanda Demam K-Pop, Pemerintah Lakukan Penyelidikan: Antisipasi Rusak Generasi Bangsa, https://www.tribunnews.com/seleb/2021/08/31/turki-dilanda-demam-k-pop-pemerintah-lakukan-penyelidikan-antisipasi-rusak-generasi-bangsa?page=2.