Ilustrasi pasangan suami-istri yang memilih untuk tidak memiliki anak (childfree / voluntary childlessness).
Ilustrasi pasangan suami-istri yang memilih untuk tidak memiliki anak (childfree / voluntary childlessness). ( Sumber: Kompas.tv/Ant)

Salah Satu Alasan Pasangan untuk Childfree adalah Karier, Kenapa ?

1 September 2021 15:28 WIB

SonoraBangka.id - Akhir-akhir ini kita ramai membahas soal istilah chlidfree.

Childfree ramai diperbincangkan setelah seorang YouTuber mengungkap ia dan pasangannya menjadi pasangan childfree.

Ada beberapa alasan hingga pasangan akhirnya memutuskan untuk childfree. 

Childfree merupakan sebuah keputusan sesorang atau pasangan untuk tidak memiliki anak. 

Di Indonesia sendiri hal ini masih menjadi pro dan kontra. 

Melansir Kompas.com, seorang Guru Besar Sosiologi Universitas Airlangga, Prof. Bagong Suryanto, mengungkap soal status sosial dan eksistensi seorang perempuan di zaman dulu yang dilihat dari jumlah anak. 

Dikatakan bahwa indikator tersebut telah berubah di zaman sekarang. 

Saat ini kesuksesan perempuan diukur dari banyak sektor, seperti prestasi, karier, dan indikator lainnya. 

Ia juga menyatakan kemunculan fenomena childfree ini sebagai suatu yang sah-sah saja. 

"Jadi, kalau sekarang muncul perempuan yang mengumumkan tidak ingin punya anak, itu adalah perkembangan baru. Sah-sah saja dilakukan. Hanya saja pada titik tertentu nantinya, saya yakin kerinduan untuk punya anak akan muncul," kata Prof. Bagong.

Prof. Bagong memandang pilihan untuk memilki anak atau tidak tersebut bersifat personal.

Pada kasus chiildfree, Prof. Bagong menyampaikan hal itu tidak hanya keputusan sepihak perempuan, tetapi keputusan berdua sebagai pasangan dan keluarga.

Di Indonesia childfree menjadi ramai diperbincangkan dan menimbulkan pro dan kontra.

Hal itu disebabkan karena adanya perbedaan masyarakat dalam menghormati hak. 

Masyarakat di luar negeri cenderung sangat menghargai hak privat dan otonomi individu, itu sebabnya childfree menjadi hal biasa di luar negeri.

Sementara masyarakat Indonesia lebih menghargai hak kelompok. 

“Saya yakin childfree adalah sikap sebagian kecil perempuan. Sebagai hak pribadi, boleh-boleh saja mereka memilih seperti itu dan masyarakat tidak perlu merespons secara serius,” ucapnya.

Prof. Bagong menambahkan ada dua kemungkinan seseorang memilih untuk childfree.

1. Faktor Usia

Alasan seseorang tidak mempunyai anak bisa jadi karena usia. 

Usia yang masih muda dan produktif membuat seseorang lebih memilih childfree.

Ia juga menambahkan perempuan dapat menunda untuk punya anak dengan cara menikh di usia yang benar-benar matang.

2. Keingingan berkarier

Sementara itu, ada beberapa perempuan yang menganggap bahwa kehadiran seseorang anak dapat menghambat karier.

"Kalau dibilang alasan childfree adalah karena masih banyak anak yang terlantar atau tidak ingin menambah populasi di bumi. Saya rasa itu rasionalisasi dan bukan alasan sesungguhnya," tutup Prof. Bagong.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm