SonoraBangka.id - Seringkali ketika sedang meluapkan kemarahan, mungkin kita selalu meneriaki anak.
Padahal, cara tersebut kurang tepat untuk anak karena bisa membuatnya lebih agresif.
Selain berdampak negatif, pada akhirnya kita akan merasa bersalah pada si kecil.
Dalam sebuah survey, dari semua hal yang menyebabkan rasa bersalah orangtua, seperti terlalu banyak memandangi hp dan tidak memasak makanan sehat, penyesalan karena meneriaki anak-anak menduduki urutan teratas bagi kebanyakan ibu.
Menurut psikolog Laura Markham, Ph.D., penulis buku Peaceful Parent, Happy Siblings: How to Stop yelling and Start Connecting, sangat penting untuk menahan diri dan mengubah kebiasaan tersebut.
Untuk itu, Yuk, ikuti beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghentikan kebiasaan meneriaki anak.
Berhenti berteriak tentang hal-hal biasa
Terkadang banyak hal remeh yang membuat kita meninggikan suara seperti, “Matikan musiknya!” “Tutup pintunya!”
“Sebaliknya, cobalah berjalan ke arah anak-anak dan berbicaralah dengan mereka dengan suara yang teratur,” saran Penasihat Orangtua Eileen Kennedy-Moore, Ph.D., penulis Growing Friendships: A kids’ Guide to Making and Keeping Friends.
Hal ini bisa memberikan boomerang effect pada anak, dimana ketika kita memanggilnya dengan tenang, anak tak akan membalas teriakan kita dan melakukan apa yang kita minta.