Ilustrasi ibu meneriaki anak
Ilustrasi ibu meneriaki anak ( Shutterstock.com)

Jangan Teriaki Anak Karena Berdampak Buruk, Ini 5 Cara Menghentikannya

3 September 2021 08:14 WIB

Padamkan api amarah

Menurut penelitian, introspeksi dapat membantu kita menenangkan diri di tengah “panasnya” momen.

Pikirkan kata-kata positif

Ketika mulai kesal pada tingkah laku anak, kendalikan diri sambil ucapkan “Mudah melakukannya”, “tarik napas dan hitung sampai 10,” atau “Sabar.”

Mendekat pada anak

Gunakan metode lemah lembut dengan menjalin komunikasi yang intens.

Sampaikan bahwa kita memahami perasaannya. Misalnya, ketika anak susah diminta untuk mematikan gadgetnya, kita bisa duduk disebelahnya dan sampaikan ucapan lembut tapi tegas bahwa waktunya bermain sudah habis dan dia harus tidur.

Kurangi momen-momen pemicu berteriak

Pagi hari seringkali menjadi momen sibuk untuk menyiapkan diri kekantor dan mengurus anak-anak berangkat sekolah.

Hal itu tentu bisa memicu kita untuk berteriak.

Untuk mengurangi ketergesaan, bangunkan anak-anak lebih pagi dan coba untuk berbicara dengan nada biasa, bukan malah berteriak sampai mereka bangun.

Meski membutuhkan waktu untuk membiasakan diri, cara ini bisa membawa dampak baik bagi anak dan orangtua.

Nah oleh karena itu, jangan lupa untuk terus berlatih, ya!

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm