Ilustrasi
Ilustrasi ( Thinkstockphotos )

Yuk Atasi Overthinking Selama Pandemi Covid-19 Dengan Cara Ini

7 September 2021 08:35 WIB

SonoraBangka.id -Pandemi Covid-19 ini memang menimbulkan kecemasan pada banyak orang.

Nah, unutk menjaga kesehatan mental selama pandemi Covid-19 memang perlu triknya sendiri.

Apalagi, kita juga diimbau untuk jaga jarak, dan sebisa mungkin di rumah saja agar tidak tertular penyakit Covid-19.

Tak sedikit orang yang khawatir dengan perubahan kehidupan saat pandemi memikirkan segala sesuatu secara berlebihan alias over thinking.

Hal ini dapat berujung pada kepanikan karena merasa tidak berdaya menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian.

Menurut pendiri Sekolah Otak Indonesia, Dr.dr Taufiq Pasiak, M.Kes, apabila kita panik maka hormon stres akan meningkat yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan.

“Kepanikan biasanya termanifestasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti saling curiga. Begitu pula seperti saat sebelum Covid-19. Pada awal pandemi, orang bingung karena tidak tahu petunjuk, tidak tahu jalan keluar,” katanya dalam webinar yang diadakan Jurnalis Peduli Kesehatan Masyarakat.

Di masa awal pandemi, kebanyakan orang akan mengalami shock dan denial, tapi lama-kelamaan akan menyesuaikan diri.

“Kalau hari ini orang tenang-tenang saja bukan karena kasusnya menurun, tapi kita beradaptasi dengan situasi sehingga ketakutan itu reda," katanya.

Taufiq menambahkan, yang terpenting bukanlah seberapa besar stresor (penyebab stres), tapi bagaimana respon kita dalam menghadapinya. 

Kemampuan otak memproses Kemampuan memproses otak manusia ternyata memiliki batasan yang disebut dengan brain bandwidth. Sebagai perumpanan adalah gelas yang diisi dengan air, batu, dan pasir.

Jika satu komponen diperbanyak, maka komponen lain akan mengecil.

“Jika kita terlalu banyak berpikir positif, maka yang negatif akan mengecil karena ruangnya habis. Sebaliknya, kalau kita terlalu over thinking, berpikir negatif untuk segala hal, maka yang positif akan hilang,” ujar Taufiq.

Untuk meningkatkan ketahanan diri dan mengurangi kecemasan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menopang kesehatan mental.

Mulai dengan meningkatkan ikatan sosial dengan orang terdekat, berhubungan kembali dengan alam, mengonsumsi nutrisi yang baik, menjadikan rumah sebagai sumber kebahagiaan, memiliki kontrol diri, memiliki iman, serta berinovasi.

"Pandemi ini adalah kesempatan kita untuk berinteraksi secara bermutu. Misalnya dengan makan bersama keluarga, beribadah, atau nonton bersama. Kebersamaan ini kontribusinya luar biasa bagi kesehatan mental," paparnya.

Selain itu, terus terapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari, apalagi bila kita harus beraktivitas di luar rumah.

Jangan sampai kita abai, karena bisa membahayakan keluarga kita di rumah.

Jadi, #IngatPesanIbu dan terapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun, ya!

Semoga bermanfaat ya!

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm