SonoraBangka.id - Saat ini masih banyak di antara kita yang tak memahami beda nikotin dan TAR, serta apa dampaknya bagi kesehatan.
Hal ini lantaran minimnya informasi yang akurat terkait dengan hal tersebut.
Selain itu, nikotin juga sering dianggap sebagai penyebab utama berbagai penyakit.
Dikutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US FDA), nikotin adalah senyawa kimia alami yang terkandung dalam tanaman tembakau.
Nikotin dalam jumlah kecil juga dapat ditemui pada kentang, terong, dan kembang kol.
Nikotin merupakan zat alkaloid yang dapat menyebabkan adiksi atau ketergantungan saat dikonsumsi.
Contoh zat alkaloid lain adalah kafein yang dapat ditemukan dalam kopi, tein dalam teh, dan teobromin dalam cokelat.
Semua produk tembakau mengandung nikotin, termasuk rokok, produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, cerutu, maupun snus.
US FDA menekankan bahwa meskipun nikotin menyebabkan ketergantungan, tapi nikotin bukanlah penyebab berbagai penyakit terkait merokok.
“Kami telah mengetahui risiko dari merokok selama beberapa dekade. Nikotin bukanlah masalahnya,” kata David Sweanor, Ketua Pusat Hukum, Kebijakan dan Etika Kesehatan dan profesor hukum di Universitas Ottawa.
Menurut US FDA, terdapat ribuan bahan kimia yang terkandung dalam rokok dan asap yang membuat konsumsi rokok sangat berbahaya.
Ribuan bahan kimia beracun ini, bukan nikotin, adalah penyebab berbagai dampak kesehatan yang serius.
Pembakaran rokok saat dikonsumsi menghasilkan asap yang mengandung TAR. Inilah yang merupakan zat kimia paling berbahaya dari rokok.
Berdasarkan data National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker.
Dari sekitar 7.000 bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2.000 di antaranya terdapat pada TAR.
Ketika asap rokok dihirup, TAR membentuk lapisan lengket di bagian dalam paru-paru yang dapat menutupi bahkan mematikan sel yang ada di sana.
Hal itu dapat menyebabkan kanker paru-paru, emfisema, atau masalah paru-paru lainnya.
TAR yang berwarna cokelat juga menodai gigi dan kuku perokok.
Dikatakan Michael Russel, pencetus konsep pengurangan bahaya tembakau (tobacco harm reduction), bahwa orang-orang merokok untuk nikotin, tapi mereka mati karena TAR.