SonoraBangka.id - Mungkin kita akan merasa sangat gemas sehingga tak sabar ingin segera memeluk atau mencium, ketika melihat sosok bayi.
Kaki mungil, senyum manis, dan pipi tembemnya membuat kita tak kuasa untuk segera memberikan sedikit kecupan di pipi.
Namun, sebagai orang tua dari bayi yang baru lahir kita perlu waspada soal bahaya mencium bayi.
Meskipun mencium merupakan salah satu cara untuk menunjukkan kasih sayang, kita sebagai orang tua harus memberikan batasan kepada orang lain bahkan diri sendiri.
Meminta orang lain untuk tidak mencium bayi kita mungkin terkesan tidak ramah. Namun, percayalah bahwa cara ini adalah hal yang terbaik untuk melindungi kesehatan bayi Sahabat NOVA.
Bahkan tidak hanya orang luar, kita atau pasangan pun dalam hal ini juga tidak boleh mencium bayi demi keselamatan si kecil.
Mengapa tidak boleh mencium bayi yang baru lahir?
Dikutip dari Times of India, bayi yang baru lahir memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Hal itu membuat kita harus ekstra merawat bayi dalam beberapa minggu pertama.
Pasalnya, paparan terhadap segala jenis virus dan bakteri dapat membahayakan nyawa bayi.
Sahabat NOVA maupun orang lain harus selalu mencuci tangan dengan baik sebelum menyentuh bayi.
Itu karena tangan kita adalah rumah bagi ribuan patogen.
Demikian pula, bahkan wajah kita ditutupi dengan ribuan organisme mikroskopis dan ketika kita mencium bayi, patogen ini bisa berpindah ke kulit si kecil.
Virus yang dapat membahayakan nyawa bayi
Bayi sangat rentan terhadap HSV-1, lebih dikenal sebagai Herpes Simplex Virus.
Pada orang dewasa, virus ini menyebabkan luka di sekitar mulut dan bibir.
Orang yang terinfeksi virus ini bahkan tidak menunjukkan gejala khusus tetapi bisa berakibat fatal bagi bayi.
Beberapa orang mungkin memiliki luka di sekitar bibir dan aktivitas berciuman dapat menularkan virus tersebut ke orang lain.
Diperkirakan, pada usia 40 tahun, lebih dari 90 persen orang telah terpapar virus ini dan dapat menyebar ke bayi yang baru lahir.
Bahkan jika seseorang yang terinfeksi virus menyentuh tangan bayi dan kemudian bayi menyentuh mata, hidung, atau mulutnya, virus dapat mencapai selaput lendir, yang menyebabkan infeksi.
Karena sistem kekebalan yang lemah, virus berkembang biak dengan cepat, menyebabkan peradangan di otak dan sumsum tulang belakang.
Dilansir dari Very Well Family, American Academy of Pediatrics (AAP) memperingatkan bahwa herpes pada bayi dapat menyebabkan penyakit serius.
Herpes pada bayi, terutama bayi baru lahir, selalu membutuhkan rawat inap dan perawatan.
Pada bayi baru lahir, virus dapat menyerang hati, paru-paru, sistem saraf pusat, kulit, mata, dan mulut.
Bahkan dengan pengobatan dan perawatan yang tepat, AAP memperingatkan bahwa herpes dapat menyebabkan penyakit serius dan bahkan kematian.
Menurut AAP, beberapa tanda dan gejala herpes pada bayi meliputi:
Apa yang harus kita lakukan?
Bayi sangat sensitif dalam beberapa bulan pertama.
Oleh karena itu, orang tua harus ekstra hati-hati di sekitar mereka. Siapapun yang sakit harus menjauhi bayi.
Bahkan jika seseorang ingin menyentuh atau memeluk bayi, orang itu harus terlebih dahulu mencuci tangan dengan benar.
Tak hanya itu, di bulan-bulan awal, hindari membawa anak-anak ke tempat-tempat ramai dan jangan biarkan terlalu banyak tamu di rumah.