Perencana keuangan bersertifikat dan pakar keuangan di SmartPath, Cait Howerton menyarankan agar kita bisa menentukan prioritas keuangan.
"Fokus pada semua upaya untuk mengisi seluruh bejana. Semua bejana arus keuangan tambahan, atau biaya bensin, harus diisi sampai penuh atau selesai. Kemudian, pindah ke bejana selanjutnya," ucap Howerton.
Howerton juga menyarankan agar kita memiliki dana darurat senilai pengeluaran tiga sampai enam bulan.
Lunasilah juga utang sebelum kita mulai berinvestasi.
Namun, ada juga pengecualian. Apabila perusahaan memberikan tunjangan pensiun, maka manfaatkan dengan baik.
3. Buat linimasa untuk mengetahui tujuan menabung atau berinvestasi
Perencana keuangan bersertifikat dan pendiri Just Wealth, Phuong Luong mengatakan kita bisa memikirkan tujuan keuangan yang lebih besar jika kita sudah menutup semua pengeluaran bulanan termasuk membayar utang dan memiliki dana darurat.
Kita memang bisa menabung untuk mewujudkan tujuan keuangan.
Namun, tujuan itu bisa lebih cepat terwujud jika kita melakukan investasi.
Meski begitu, waktu juga menentukan keberhasilan investasi.
Misalnya seperti saham yang umumnya cocok untuk tujuan jangka panjang.
Sebaliknya, uang yang kita butuhkan untuk kebutuhan jangka pendek harus ditempatkan di instrumen dengan risiko kecil atau tanpa risiko.
Luong juga menjelaskan abhwa, sebaiknya disimpan di tabungan dengan bunga tinggi, sehingga setidaknya Anda bisa memperoleh sejumlah bunga dari tabungan reguler.