Ketika white lies dilakukan terus-menerus, maka anak bisa meniru kebiasaan tersebut.
"Kalau anak udah terbiasa meniru kebiasaan bohong orang tua yang hanya sekali mungkin, lama-lama orang tua juga akan enggak percaya sama anak," pungkasnya.
Dina juga mengibaratkan trust issues dalam keluarga ini sebagai permainan pingpong, dimana perilaku seseorang bisa menyebabkan perilaku orang lainnya.
"Kan yang namanya main pingpong itu enggak bisa kalau cuma 1 orang. Ada 1 orang yang enggak percaya, itu pasti ada penyebabnya dari 1 orang yang merasa tidak dapat dipercaya," jelas Dina.
Nah 'efek pingpong' ini bisa terjadi karena seseorang dibuat kecewa, khawatir hingga rasa tidak percaya itu pelan-pelan tumbuh di dalam diri.
Dampak trust issues dalam keluarga
Selain antar anggota keluarga jadi kurang memiliki rasa percaya satu sama lain, bisa juga berdampak ke hal-hal lain seperti pilihan hidup.
Dina mencontohkan ketika orang tua memiliki trust issues pada anak, bisa berdampak di ketika ia memilih pasangan hidupnya nanti.
Selain itu, dampak trust issues dalam sudut pandang anak ke orang tua, anak bisa memiliki masalah komunikasi yaitu tidak terbuka dengan orang tua.