Faktor penyebab infertilitas sekunder dapat berasal dari perempuan, lelaki, ataupun kombinasi keduanya.
Berbagai faktor termasuk usia, infeksi, lingkungan, genetik, bahkan nutrisi, dan stres dapat berkontribusi menjadi penyebab terjadinya masalah kesuburan.
Faktor usia menjadi salah satu faktor yang tidak dapat dikendalikan. Usia 35 tahun pada wanita adalah titik di mana cadangan ovarium mulai menurun secara cepat sampai dengan usia 45 tahun, di mana usia ini merupakan batas usia dilakukannya program IVF (bayi tabung) dengan sel telur milik sendiri.
Selanjutnya, wanita dengan indeks massa tubuh di atas 25 kg/m2 cenderung lebih sering mengalami infertilitas dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan ideal.
"Hal ini terkait dengan gangguan ovulasi seperti PCOS yang sering terjadi pada wanita gemuk. Begitu pula dengan pria gemuk," jelas Upik.
Mereka yang memiliki berat berlebih, cenderung lebih sering mengalami gangguan kesuburan, yang dipengaruhi oleh adanya peningkatan suhu akibat penumpukan lemak di sekitar kemaluan.
Perlu diketahui bahwa, varikokel (pembesaran pembuluh darah di dalam skrotum) adalah penyebab terbanyak infertilitas sekunder pada pria.