Petugas memeriksa kartu vaksinasi pengunjung yang akan memasuki Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (26/7/2021). Pasar Tanah Abang kembali dibuka mulai Senin (26/7), mengikuti penyesuaian aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang telah ditetapkan pemerintah dengan syarat seluruh pedagang, pegawai toko, dan pengunjung yang akan masuk sudah divaksin Covid-19 dan dibuktikan dengan menunjukkan kartu atau sertifikat vaksinasi.
Petugas memeriksa kartu vaksinasi pengunjung yang akan memasuki Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (26/7/2021). Pasar Tanah Abang kembali dibuka mulai Senin (26/7), mengikuti penyesuaian aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang telah ditetapkan pemerintah dengan syarat seluruh pedagang, pegawai toko, dan pengunjung yang akan masuk sudah divaksin Covid-19 dan dibuktikan dengan menunjukkan kartu atau sertifikat vaksinasi. ( Tribunnews/Irwan Rismawan)

Sebanyak 9.855 Orang Positif Covid-19 Keluyuran Ke Mal Sampai Ada Yang Masuk Kerja

7 Oktober 2021 06:19 WIB

SONORABANGKA.ID - Saat ini penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai alat bantu skrining terus digencarkan ke berbagai kegiatan masyarakat.

Salah satunya bagi sektor perdagangan seperti pada pusat perbelanjaan atau mal yang kini sudah beroperasi.

Menurut data yang diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, per 5 Oktober 2021, terdapat 9.855 orang dalam kategori hitam atau positif Covid-19 yang melakukan skrining menggunakan PeduliLindungi. Itu artinya, mereka masih berkeliaran meski tengah berstatus positif.

Angka itu didapatkan dari 7 sektor yang menerapkan aplikasi ini yakni perdagangan, transportasi, pariwisata, perkantoran/pabrik, keagamaan, pendidikan, olahraga. Namun, angka tertinggi berasal dari sektor perdagangan khususnya di mal/tenant mal.

Dalam penjelasannya Budi mengatakan bahwa ada 6.380 orang positif masih pergi ke mall, 1.068 orang terdeteksi di pabrik, 399 terdeteksi di transportasi darat, 109 terdeteksi di transportasi udara, 253 terdeteksi di bioskop, 257 terdeteksi di rumah makan, 127 terdeteksi di hotel, 38 terdeteksi di tempat wisata, 573 terdeteksi di perkantoran.

Kemudian, 490 orang terdeteksi di outlet atau tenan mandiri, 12 terdeteksi di transportasi laut, 29 terdeteksi di bar atau cafe, 4 terdeteksi di tempat ibadah, 105 terdeteksi di sarana olahraga, dan 7 terdeteksi di sekolah.

"Contohnya ini kita pake PeduliLindungi untuk membantu kita beradaptasi, dan ini sudah kita monitor. Kita kaget juga ada yang sakit masih nyelonong-nyelonong masuk kerja, ke toko, itu yang nanti kita perbaiki,"ujar Budi dalam seminar virtual yang ditayangkan melalui YouTube Sespimlemdiklatpolri Polri, Rabu (6/10).

Budi menyayangkan temuan itu, karena seharusnya mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah seharusnya untuk menjalani isolasi mandiri baik di tempat isolasi terpusat yang difasilitasi pemerintah daerah maupun rumah masing-masing.

Tetapi di sisi lain, Budi menyebut temuan itu menjadi bukti bahwa aplikasi PeduliLindungi mampu membantu dalam pencegahan penularan kasus Covid-19 secara masif.

"Ini terus dimonitor dengan bantuan IT. Kita lihat untuk setiap aktivitas, yang 6 aktivitas itu berapa yang hitam. Ke depan kita akan lebih perbaiki,"ucap Budi.

Kini total warga Indonesia yang sudah menggunakan aplikasi pedulilindungi ada sebanyak 73.643.524 orang yang tercatat di 24.668 lokasi.

Dalam penjelasan Budi, status warga yang hasil pemeriksaan terkonfirmasi Covid-19 akan secara otomatis menjadi hitam.

Dengan begitu, aktivitas tracing menurutnya lebih mudah dilakukan pemerintah saat ini.

"Kita lihat untuk setiap aktivitas ini, berapa sih yang ternyata hitam itu." ujarnya.

Soroti Aktivitas Keagamaan

Mantan direktur utama Bank Mandiri itu pun mengungkapkan dari enam sektor aktivitas yang disoroti pemerintah, sektor aktivitas keagamaan menurutnya yang menjadi perhatian dan kewaspadaan penuh oleh pemerintah.

Ia mengatakan, lonjakan besar kasus Covid-19 Indonesia selalu terjadi pasca aktivitas perayaan hari besar keagamaan. Seperti lonjakan pada Januari-Februari 2021 akibat libur Natal dan tahun baru, serta lonjakan Juli-Agustus yang terjadi setelah perayaan IdulFitri.

"Ini harus paling dijaga, karena semua lonjakan kasus di kita terjadi sesudah acara keagamaan, bukan mingguan kita Jumat ke masjid, Minggu kita ke gereja bukan itu, tapi hari besarnya,"kata Budi.

"Pada saat hari besar keagamaan, mobilitas itu luar biasa, disiplin protokol kesehatan sangat rendah, meledak. Dan ini tidak hanya di Indonesia, India meledak juga karena aktivitas keagamaan hari raya besar,"lanjutnya

Budi juga berharap agar penggunaan aplikasi PeduliLindungi dapat membantu pemerintah dan warga dalam meminimalisir penularan, dan mempermudah pemerintah daerah dalam melakukan kontak erat.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul 9.855 Orang Positif Covid Keluyuran Jalan-jalan ke Mal hingga Masuk Kerja, https://bangka.tribunnews.com/2021/10/07/9855-orang-positif-covid-keluyuran-jalan-jalan-ke-mal-hingga-masuk-kerja?page=2.

Sumberbangka pos
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm