Dua warga melintas di dekat pernak-pernik PON Papua di kawasan Pasar Lama Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (28/9/2021). Berbagai pernak-pernik PON Papua terpasang di sejumlah titik di Timika untuk memeriahkan pagelaran olah raga nasional empat tahunan tersebut. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.
Dua warga melintas di dekat pernak-pernik PON Papua di kawasan Pasar Lama Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (28/9/2021). Berbagai pernak-pernik PON Papua terpasang di sejumlah titik di Timika untuk memeriahkan pagelaran olah raga nasional empat tahunan tersebut. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom. ( (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA))

PON XX 2021 Usai, Terimakasih Papua, Torang Bisa!

16 Oktober 2021 15:18 WIB

SONORABANGKA.ID - "Tanah Papua, tanah yang kaya. Surga kecil jatuh ke bumi. Seluas tanah, sebanyak batu. Adalah harta harapan" Itulah sepenggal lirik lagu Aku Papua karya mendiang legenda musik Indonesia Franky Sahilatua dari album Pancasila Rumah Kita.

Aku Papua ikut dinyanyikan Edo Kondologit, Michael Jakarimilena, dan Nowela Elizabeth Auparay, ketika pembukaan Pekan Olahraga Nasional 2021 Papua nan megah di Stadion Lukas Enembe, Kota Sentani, Sabtu (2/10/2021) malam.


Franky, penyanyi berdarah Maluku, tahu benar bagaimana menggambarkan Papua sebagai surga kecil jatuh ke bumi.

Papua memang beda. Bukan lantaran hitam kulit dan keriting rambut masyarakatnya, seperti dikatakan Franky Sahilatua. Ya, Papua adalah tanah damai dan rumah nyaman bagi beragam flora dan fauna.


Pantai hingga pegunungan tingginya dengan pepohonan hijau rimbun bak permadani hijau luas membentang memberikan sensasi eksotisme yang jarang ditemui di kawasan lain Indonesia.


Jurnal Nature edisi 5 Agustus 2020 mencatat, sebanyak 13.634 spesies flora tumbuh subur di tanah Papua. Bumi Cenderawasih juga menjadi kandang alami bagi 843 spesies burung, separuh dari total aves di Indonesia yang berjumlah 1.794 jenis.

Berlimpahnya keragaman hayati itu tsudah membuat kagum para naturalis dan penjelajah dunia dari berabad silam.

Sempat ragu saat injakkan kaki di Tanah Papua

Kekaguman akan keindahan alam pegunungan dan pantai dari provinsi seluas 312.224 kilometer persegi atau tiga kali luas Pulau Jawa ini ikut dirasakan Jerry Rachman, pemuda yang pada 21 September 2021 merayakan hari jadinya ke-26 tahun.

Ia baru pertama kali menginjakkan kaki di tanah Papua. Jerry bukan sedang berwisata untuk merayakan ulang tahunnya lantaran sejatinya ia adalah atlet cabang olahraga bisbol dan bersama timnya, yakni Jawa Barat, berlaga pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 di Papua.

Pemuda dengan tinggi 175 sentimeter ini mengaku sempat khawatir sebelum berangkat ke tanah damai.

"Ini pertama kali saya ke Papua. Saya awalnya ragu dan khawatir tentang provinsi ini terutama soal pemberitaan mengenai kondisi keamanan Papua.

Juga soal lainnya. Tenyata tidak seperti yang saya bayangkan," ujar Jerry yang dijumpai tengah antre menjalani uji usap (swab test) Covid-19 di kawasan Stadion Barnabas Youwe, Kota Sentani, 22 September 2021.

Itu merupakan ketiga kalinya ia menjalani tes usap sejak tiba di Bandar Udara Internasional Sentani, Kabupaten Jayapura, 20 September 2021.

Selama dua hari berada di Kota Sentani dan berlatih di lapangan bisbol Marthen Indey, kompleks Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Silas Papare, keraguannya pada Papua perlahan luntur.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PON XX 2021, Terimakasih Papua, Torang Bisa!", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/10/16/131300878/pon-xx-2021-terimakasih-papua-torang-bisa-?page=2.

Sumberkompas
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm