SonoraBangka.id - Saat ini perundungan alias bullying bisa terjadi di mana saja dan pada siapa saja, termasuk anak kita.
Apabila anak terkena bullying, maka akan timbul banyak dampak negatif, seperti rendahnya rasa percaya diri dan jika dibiarkan terus-menerus, mereka bisa merasa depresi, bahkan bisa berpikir untuk bunuh diri.
Agar hal itu tak terjadi, kita perlu tahu cara mencegah bullying pada anak dan mengenali tanda anak jadi korban bullying.
Dikutip dari BrightSide, berikut ini penjelasannya.
1. Barang hilang atau rusak
Survei menunjukkan bahwa sekitar 29% dari mereka yang terkena bully terluka secara fisik.
Jadi, coba perhatikan barang-barang anak Anda. Lihat apakah barang-barang mereka atau rusak, seperti buku, gadget, pakaian, atau perhiasan.
Ini bisa menjadi tanda para pengganggu mengambil barang-barang mereka atau menyakiti mereka.
2. Penurunan self-esteem tiba-tiba
Tanda anak jadi korban bullying berikutnya adalah penurunan self-esteem. Bullying menyebabkan anak-anak mulai mempertanyakan harga diri mereka.
Mereka menundukkan kepala saat berjalan atau mereka berbicara dengan suara yang sangat kecil.
Selain itu, mereka tidak akan berbicara ketika tidak disapa secara langsung atau mungkin sepenuhnya menghindari situasi seperti itu.
3. Susah tidur atau mimpi buruk
Ketika anak tiba-tiba mengalami kesulitan tidur atau sering mengalami mimpi buruk, itu bisa menjadi tanda di-bully.
Penelitian menunjukkan bahwa diintimidasi dapat berdampak langsung pada kualitas tidur anak.
Cobalah awasi anak Anda di malam hari sebanyak yang dibisa.
4. Menghindari teman dan lingkaran sosial
Kita mungkin memperhatikan anak memilih untuk tinggal di rumah daripada pergi bertemu teman.
Itu bisa menjadi tanda-tanda ketakutan. Mereka mungkin ingin menghindari kemungkinan bertemu pengganggu dengan cara apa pun yang mereka bisa.
5. Menarik diri dari interaksi keluarga
Sebanyak 19% siswa yang diintimidasi melaporkan ketegangan dalam hubungan mereka dengan anggota keluarga.
Anak mungkin berada di ruangan yang sama dengan kita, tetapi mereka mungkin tidak berkontribusi sama sekali dalam percakapan.
Atau, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di kamar mereka. Ini berbahaya, terutama ketika anak sebelumnya tidak memiliki masalah dalam berinteraksi dengan keluarga.
6. Perubahan sikap yang tiba-tiba terhadap orang tua
Perundungan dapat menyebabkan masalah dalam kesehatan emosional anak.
Mereka mungkin mulai menunjukkan perubahan dalam cara mereka menangani perasaan mereka.
Jika mereka menjadi korban bullying, kemungkinan mereka akan sengaja melakukan hal yang salah.
Mereka mulai melampiaskan agresi kepada saudara kandung atau bahkan orang tua mereka. Hal ini menjadi upaya agar mereka bisa memegang kendali.
7. Tidak biasa meminta uang atau hal-hal lain
Bullying bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti fisik, verbal, sosial, atau virtual.
Pelaku bully mungkin menekan korbannya untuk memberikan uang atau barang kepada mereka.
Akibat intimidasi itu, anak-anak mungkin mulai meminta lebih banyak barang atau uang kepada orang tua mereka daripada biasanya.
8. Cedera yang tidak dapat dijelaskan
Bullying bisa terjadi dalam bentuk kekerasan fisik. Jika anak tiba-tiba mengalami luka atau memar, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang di-bully.
Jika mereka tidak dapat menjelaskan dari mana mereka mendapatkan luka, itu bisa menjadi alasan untuk kita merasa khawatir.
Cara mencegah bullying pada anak
Menurut StopBullying, ada beberapa cara mencegah bully pada anak.
Pertama, jelaskan secara menyeluruh kepada anak apa itu bullying. Dengan cara ini, mereka akan tahu kapan harus menghadapinya.
Pastikan Anda terus berkomunikasi dengan anak. Ini akan memberi tahu kita jika ada alasan untuk khawatir.
Selain itu, dorong anak untuk menemukan dan mengasah minat dan hobinya.
Hal ini bisa meningkatkan kepercayaan diri, dan anak yang memiliki kepercayaan diri cenderung tidak menjadi korban intimidasi.
Kemudian, jadilah contoh yang baik bagi anak untuk diteladani. Jadilah mercusuar kebaikan dan rasa hormat.
Nah dari situlah, anak akan memutuskan bahwa perilaku yang tidak adil tidak dapat diterima.