Ilustrasi diet karnivora
Ilustrasi diet karnivora ( shutterstock )

Cepat Turunkan Berat Badan dan Risikonya, Apa Itu Diet Karnivora?

22 Oktober 2021 09:33 WIB

SonoraBangka.id - Ketika ingin menurunkan berat badan, biasanya diet menjadi pilihan.

Beberapa tahun belakangan, diet keto dan diet mediterania menjadi yang paling difavoritkan banyak orang.

Namun sejatinya ada banyak jenis diet yang bisa kita coba. Salah satunya adalah diet karnivora.

Diet karnivora termasuk diet ketat yang hanya mengonsumsi daging, ikan, dan makanan hewani lainnya seperti telur dan produk susu tertentu.

Sedangkan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan dan biji-bijian bukan termasuk makanan yang dikonsumsi dalam pola diet karnivora.

Diet yang satu ini berasal dari kepercayaan kontroversial bahwa populasi leluhur manusia kebanyakan makan daging dan ikan.

Bahkan diet tinggi karbohidrat itulah yang disebut meningkatkan kasus penyakit kronis sekarang ini.

Walau begitu, masih ada pro dan kontra terhadap diet yang satu ini.

Berdasarkan penelitian dalam The Journal of Nutrition, diet dengan mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dan tinggi protein memang bisa memicu penurunan berat badan yang lebih cepat dibandingkan metode diet tinggi serat.

Ini karena diet tinggi protein membuat kita mengurangi karbohidrat, sehingga tubuh akhirnya menggunakan lemak sebagai sumber energi.

Karena cadangan lemaknya terpakai, berat badan pun akan turun.

Namun, diet yang satu ini juga memiliki risiko buruk untuk kesehatan. Terlebih, diet karnivora yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

Ketika tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai energi, tubuh juga akan menghasilkan zat bernama keton.

Kebanyakan keton dalam tubuh berisiko menyebabkan ketoasdosis. Kondisi ini ditandai dengan gejala mual, muntah, kulit kering, sering kencing, haus terus, hingga sulit bernapas.

Tak hanya itu, tubuh juga bisa kekurangan mineral bernama asam fosfat yang berguna untuk menyerap kalsium. Ketika kita lakukan diet karnivora yang mana asupan protein tinggi dapat mendorong pembuangan kalsium melalui urine.

Sehingga tulang akan kekurangan kalsium dan ini bisa membuat tubuh terkena osteoporosis.

Meskipun mempunyai risiko tersendiri, diet karnivora masih diminati. Namun, tak boleh dengan sembarang untuk melakukannya.

Kita bisa konsultasikan ke dokter terlebih dahulu agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.

Jadi, bagaimana? Anda tertarik ikut diet karnivora atau sudah punya diet andalan?

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm