SONORABANGKA.ID - Saat ini harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit terus melejit hingga Rp3.040 per kg TBS di tingkat pabrik CPO PT Gemilang Cahaya Mentari (GCM) Desa Tiang Tara Kecamatan Bakam Kabupaten Bangka sejak Sabtu (23/10/2021) lalu sampai saat ini. Bahkan harga TBS hari Jumat (22/10/2021) lalu sempat naik di harga Rp3.100 per kilogram.
Sedangkan harga TBS di tingkat petani saat ini Rp2.700-2.750 per kilogram dibeli pedagang pengepul tergantung jarak tempuh lokasi kebun.
Harga TBS ini disampaikan Jamaludin, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Kabupaten Bangka kepada Bangkapos.com, Senin (25/10/2021) di Sungailiat.
"Alhamdulillah kita bersyukur harga TBS kelapa sawit saat ini sudah sesuai harapan petani yang mencapai harga di atas Rp3.000 per kg, namun kenaikan harga kelapa sawit ini dibarengi juga dengan kenaikan harga pupuk nonsubsidi yang mencapai 80-100 persen per karungnya,"ujar Jamaludin.
Diungkapkannya pula, kenaikan harga pupuk nonsubsidi ini sudah terjadi sekitar 2 hingga 3 bulan terakhir ini, padahal yang kita ketahui dari pemerintah tidak ada mengumumkan ada kenaikan harga pupuk ini dan juga bahan baku pupuk juga tidak ada kenaikan.
"Kenaikan pupuk ini bukan hanya terjadi di Bangka Belitung saja, tetapi juga terjadi di daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi yang kita ketahui dari diskusi di jaringan Apkasindo. Walaupun harga kelapa sawit naik tinggi namun kalau harga pupuk juga melambung tinggi maka keuntungan yang dirasakan petani juga menurun,"ujar Jamaludin.
Menurutnya harga pupuk yang tinggi ini sangat memberat para petani kelapa sawit kecil, yang berkebun hanya 1-2 hektare atau hanya 50 sampai100 batang, ataupun para petani yang baru saja memulai menanam kelapa sawit tentunya sangat memberatkan petani.
"Kami sangat mengharapkan pemerintah pusat bisa memantau dan mengkaji apa penyebab terjadinya kenaikan harga pupuk nonsubsidi ini. Kami juga meminta pengurus Apkasindo pusat dan provinsi agar membicarakan persoalan kenaikan harga pupuk nonsubsidi ini agar bisa kembali ke harga normal sebelumnya,"ungkap Jamaludin.
Dikatakannya harga TBS kelapa sawit ini bakal terus naik, lantaran infonya produksi minyak nabati di negara Eropa dan Amerika saat ini mengalami kegagalan sehingga masyarakat disana banyak beralih mengkonsumsi minyak kelapa sawit.
"Selain itu adanya kebijakan pemerintah pusat soal bahan bakar B20 dan B100, sehingga mendorong kenaikan harga CPO. Selain itu masyarakat dunia sudah banyak mengetahui keunggulan minyak kelapa sawit sehingga banyak yang mengkonsumsi minyak kelapa sawit, termasuk penduduk China dan India saat ini juga menggunakan minyak kelapa sawit," terang Jamaludin.
H Muhtar (74), salah satu petani kelapa sawit Desa Jurung Kecamatan Merawang mengaku saat ini harga kelapa sawit dibeli pedagang pengepul sebesar Rp2.750 per kilogram TBS.
"Alhamdulillah sudah puluhan tahun saya berkebun kelapa sawit memang baru saat ini lah merasakan harga TBS kelapa sawit yang tinggi mencapai Rp2.750 per kg. Dari pengalaman saya selama ini pernah dulu mengalami harga kelapa sawit terendah hanya Rp500 per kg, bahkan sempat tidak laku, tidak ada yang mau membelinya," ucap H Muhtar.
Diakuinya memang saat ini harga pupuk nonsubsidi mengalami kenaikan hampir dua kali lipat per karungnya.
Tetapi hal ini masih bisa disiasati, jangan sampai kebun kelapa sawit tidak dipupuk gara-gara naiknya harga pupuk ini.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Harga TBS Sawit di Kabupaten Bangka Melejit Rp3.040 Per Kilogram, Petani Menjerit Pupuk Naik, https://bangka.tribunnews.com/2021/10/25/harga-tbs-sawit-di-kabupaten-bangka-melejit-rp3040-per-kilogram-petani-menjerit-pupuk-naik?page=2.