Jokowi menyatakan, posisi Indonesia untuk isu perubahan iklim adalah sangat konsisten dan Indonesia bekerja keras untuk memenuhi yang menjadi komitmen Indonesia.
“Kita tidak ingin ikut dalam retorika yang pada akhirnya tidak dapat kita jalankan,” terang Jokowi.
Jokowi mengatakan, untuk isu perubahan iklim Indonesia memiliki peran yang sangat penting, dan peran yang sangat strategis. Hal ini karena Indonesia adalah salah satu pemilik hutan tropis dan hutan mangrove terbesar di Dunia.
“Sudah menjadi komitmen Indonesia untuk menjadi bagian solusi. Isu perubahan iklim harus terus diletakkan dalam kerangka pencapaian target SDGs sehingga hasilnya akan dapat berkelanjutan,” ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, dirinya juga berencana untuk mengunjungi paviliun Indonesia di mana Indonesia akan menunjukkan capaian dan peluang – peluang kerja sama penanganan perubahan iklim.
“Seperti di pertemuan G20, dalam pertemuan COP 26 ini saya juga akan melakukan sejumlah pertemuan – pertemuan bilateral. Selain itu saya juga akan melakukan temu bisnis dengan pimpinan – pimpinan dunia bisnis dari Inggris yang berencana akan berinvestasi ke Indonesia,” jelas Jokowi.
Setelah dari Glasgow Skotlandia, Jokowi akan berkunjung ke Uni Emirat Arab (Persatuan Emirat Arab) tanggal 3 November sampai 4 November 2021. Hal ini adalah kunjungan bilateral pertamanya di masa Pandemi.
Jokowi mengatakan, akan mempergunakan kunjungan tersebut untuk memperkuat kerja sama, terutama bidang perdagangan dan investasi. Nantinya, akan terdapat pertemuan – pertemuan dengan bisnis yang akan dihadiri dan diyakini hasilnya akan baik bagi ekonomi Indonesia.
“Tentunya saya akan melakukan pertemuan dengan putra mahkota dan juga Ruler of Dubai dan acara di Dubai akan saya akhiri dengan mengunjungi Dubai Expo dimana kita memiliki paviliun Indonesia. Saya akan tiba di Indonesia tanggal 5 November pagi hari,” tutur Jokowi.