SonoraBangka.id - Saat ini setiap orang, baik itu orangtua ataupun anak-anak perlu membiasakan diri melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Salah satu cara mewujudkannya yaitu dengan terbiasa mencuci tangan pakai sabun.
Namun, belum semua orang menjadikan cuci tangan pakai sabun sebagai kebiasaan.
Water Sanitation & Hygiene Specialist UNICEF Indonesia Muhammad Zainal mengatakan, ada berbagai faktor yang membuat seseorang enggan mencuci tangan pakai sabun.
"Desember 2020 di saat pandemi lagi tinggi, UNICEF melakukan studi untuk mengatahui faktor apa yang mendorong orang melakukan atau tidak melakukan cuci tangan pakai sabun," ujar Zainal dalam peluncuran kampanye 'Indonesia Bergerak Lawan Kuman' dari NUVO Family, Rabu (27/10) siang secara virtual.
Studi tersebut menunjukkan bahwa pengatahuan menjadi faktor utama.
Zainal mengatakan, seseorang harus punya pengetahuan tentang pentingnya mencuci tangan pakai sabun dan tahu risiko atau penyakit yang akan timbul kalau tidak cuci tangan pakai sabun.
"Ada juga faktor sikap. Kalau orang punya pandangan positif terhadap pentingnya cuci tangan, maka mereka akan merasa bersalah kalau nggak cuci tangan pakai sabun," kata Zainal menjelaskan faktor berikutnya.
Terakhir, Zainal juga menyebut norma sosial juga berpengaruh, di mana seseorang mau mencuci tangan pakai sabun kalau ada dorongan dari lingkungan alias ada yang mencontohkan.
Oleh sebab itu, salah satu cara agar anak terbiasa mencuci tangan pakai sabun adalah dengan memberi contoh untuk mereka.
"Ditanamkan dari awal, orang tua memberi contoh," ujar Zainal.