3. Bunuh diri terjadi secara tiba-tiba
Faktanya, bunuh diri selalu didahului keinginan dan tidak terjadi secara tiba-tiba.
Pelaku juga selalu menunjukkan gejala kepada orang sekitar.
Oleh karena itu penting untuk peka terhadap gejala-gejala orang yang ingin bunuh diri.
4. Jika seseorang sudah pernah mencoba bunuh diri dan selamat, dia tidak akan mencoba bunuh diri lebih jauh lagi
Faktanya, orang yang memiliki riwayat bunuh diri justru memiliki risiko lebih tinggi untuk melakukan upaya bunuh diri kembali.
5. Orang yang mengancam bunuh diri hanya mencari perhatian
Jangan menganggap remeh orang yang memiliki keinginan untuk bunuh diri.
Jika hanya dianggap mencari perhatian, justru ini bisa memicu orang tersebut bertindak lebih jauh untuk melukai dirinya.
6. Bunuh diri tidak menyakitkan
Kebanyakan fiksi menggambarkan bunuh diri adalah proses yang tidak menyakitkan. Padahal sebaliknya, metode-metode yang banyak digunakan untuk bunuh diri adalah proses yang menyakitkan.
7. Sekali orang memikirkan tentang bunuh diri, maka seumur hidup ia akan berpikir untuk melakukannya
Hal ini tidak benar. Orang yang pernah berupaya bunuh diri biasanya hanya akan memikirkannya dalam waktu yang terbatas.
Nah, jika sudah sembuh, orang tersebut bisa hidup bahagia tanpa terpikir untuk melakukannya lagi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Mitos dan Fakta Seputar Bunuh Diri", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/04/110000723/7-mitos-dan-fakta-seputar-bunuh-diri.