Dampak radiasi lain yang ditimbulkan dari letusan suar Matahari yang kuat ini, yakni akan memperumit telekomunikasi. Sebab, banyak kegiatan manusia di Bumi yang bergantung pada jaringan satelit global Bumi.
Untuk armada sistem satelit navigasi global yang memberi daya pada peta di ponsel kita, misalnya, ini dapat menyebabkan sinyal pada ponsel tiba-tiba hilang atau mengalami koneksi error. Bahkan, komunikasi frekuensi tinggi juga kemungkinan akan terpengaruh oleh badai Matahari.
Ledakan Matahari dan fenomena aurora
Kendati ledakan Matahari memberikan dampak serius terhadap beberapa hal, namun di sisi positifnya, kita akan mendapatkan beberapa aurora yang spektakuler.
Fenomena aurora adalah peristiwa alam yang terjadi akibat gesekan yang ditimbulkan badai Matahari dan medan magnet Bumi, yang kemudian menghasilkan pancaran cahaya berwarna-warni di Kutub Utara Bumi atau yang disebut aurora Borealis dan di Kutub Selatan Bumi yang disebut aurora Australis.
Ada kemungkinan bahwa cahaya utara, aurora Borealis, terlihat serendah 50 derajat di utara garis lintang magnetik, serendah Pennsylvania di AS.
Aktivitas dari badai Matahari telah dimulai, dengan prakiraan aurora yang diperkirakan akan meningkat, dan NOAA memperkirakan badai geomagnetik yang lebih ringan berlanjut pada 31 Oktober.
Dengan ledakan Matahari atau suar Matahari kelas X ini dan yang sebelumnya mencapai Bumi pada Juli, Siklus Matahari 25 terbukti sudahcukup ramai, dan tidak akan mencapai aktivitas puncak sampai tahun 2025.