Baru setelah itu dilanjutkan ke remaja dan turun ke anak-anak.
"(Kemudian) turun ke dewasa, turun ke remaja, kemudian baru turun ke anak-anak yang mungkin fatality-nya di bawah 0,5 persen, di bawah 1 persen," lanjut dia.
Karena orang tua memiliki risiko fatality yang lebih besar daripada anak-anak, itulah yang menyebabkan orang tua lebih diprioritaskan menerima vaksin terlebih dahulu.
Meski demikian, saat ini vaksinasi untuk lansia terlaksana kurang lebih sebesar 40 persen.
"Begitu itu (vaksinasi lansia) sudah selesai baru kita akan turun ke kelompok-kelompok lain yang risiko fatalitasnya lebih rendah di banding orang tua," ujar dia.
Sebelumnya, vaksin untuk anak usia 6-11 tahun memang belum disetujui.
Akan tetapi, berdasarkan berdasarkan studi klinik di China dengan total 1.050 anak yang menunjukkan vaksin aman dan dapat ditoleransi dengan baik pada anak usia 6-11 tahun.
"Badan POM memutuskan bahwa permohonan penambahan indikasi Vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun dengan pemberian 2 dosis (600 SU atau 0,5mL/dosis) dalam interval pemberian 4 minggu, dapat diterima," papar Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito dalam Siaran Pers 2 November 2021.
Dengan persetujuan ini, Penny mengatakan vaksin Sinovac merupakan vaksin pertama yang disetujui di Indonesia untuk anak usia 6-11 tahun.
Diungkapkannya, BPOM mendukung program vaksinasi Covid-19 dan memastikan bahwa vaksin yang dipakai aman, berkasiat, dan bermutu, termasuk vaksin yang dipakai anak-anak.