Ilustrasi vaksin Covid-19 berbasis mRNA dari Pfizer-BioNTech terbukti aman dan beri perlindungan pada anak yang lebih kecil. Vaksin Pfizer efektif pada anak usia 5 tahun hingga 11 tahun di Amerika Serikat.
Ilustrasi vaksin Covid-19 berbasis mRNA dari Pfizer-BioNTech terbukti aman dan beri perlindungan pada anak yang lebih kecil. Vaksin Pfizer efektif pada anak usia 5 tahun hingga 11 tahun di Amerika Serikat. ( SHUTTERSTOCK/Yuganov Konstantin)

Ini Alasan Pemerintah Belum Lakukan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun

16 November 2021 09:44 WIB

SonoraBangka.id - Diberitakan beberapa waktu lalu, pemerintah sudah memberi lampu kuning terkait vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun.

Hal ini terjadi setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberi persetujuan terhadap program vaksin Covid-19 anak usia 6-11 tahun.

BPOM mengeluarkan persetujuannya sejak awal November 2021 lalu.

Akan tetapi hingga saat ini belum ada realisasi terkait vaksinasi Covid-19 untuk anak 6-11 tahun.

Apa alasannya?

Ternyata pemerintah memiliki alasan tersendiri terkait belum terealisasinya vaksin Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun.

Menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, belum dilakukannya vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun karena pelaksanaan vaksinasi dilakukan berbasis risiko.

"Imunisasi itu diberikan berbasis risiko. Itu sebabnya kenapa Nakes (tenaga kesehatan) duluan, karna Nakes yang paling sering ketemu pasien," ujar Budi, saat keterangan pers evaluasi PPKM secara daring, Senin (15/11/2021), mengutip dari Kompas.com.

Budi juga menjelaskan mengapa orang tua didahulukan untuk menerima vaksin.

Hal tersebut dilakukan karena secara global fatality rate, orang tua memiliki risiko paling tinggi yakni 12 persen.

Setelah itu prioritas vaksin dilanjutkan ke orang dewasa yang berusia 40-50 tahun.

 

Baru setelah itu dilanjutkan ke remaja dan turun ke anak-anak.

"(Kemudian) turun ke dewasa, turun ke remaja, kemudian baru turun ke anak-anak yang mungkin fatality-nya di bawah 0,5 persen, di bawah 1 persen," lanjut dia.

Karena orang tua memiliki risiko fatality yang lebih besar daripada anak-anak, itulah yang menyebabkan orang tua lebih diprioritaskan menerima vaksin terlebih dahulu.

Meski demikian, saat ini vaksinasi untuk lansia terlaksana kurang lebih sebesar 40 persen.

"Begitu itu (vaksinasi lansia) sudah selesai baru kita akan turun ke kelompok-kelompok lain yang risiko fatalitasnya lebih rendah di banding orang tua," ujar dia.

Sebelumnya, vaksin untuk anak usia 6-11 tahun memang belum disetujui.

Akan tetapi, berdasarkan berdasarkan studi klinik di China dengan total 1.050 anak yang menunjukkan vaksin aman dan dapat ditoleransi dengan baik pada anak usia 6-11 tahun.

"Badan POM memutuskan bahwa permohonan penambahan indikasi Vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun dengan pemberian 2 dosis (600 SU atau 0,5mL/dosis) dalam interval pemberian 4 minggu, dapat diterima," papar Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito dalam Siaran Pers 2 November 2021.

Dengan persetujuan ini, Penny mengatakan vaksin Sinovac merupakan vaksin pertama yang disetujui di Indonesia untuk anak usia 6-11 tahun.

Diungkapkannya, BPOM mendukung program vaksinasi Covid-19 dan memastikan bahwa vaksin yang dipakai aman, berkasiat, dan bermutu, termasuk vaksin yang dipakai anak-anak.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm