SonoraBangka.id - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman melakukan audiensi dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementrian Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI Anindito Aditomo terkait Programme for Internasional Student Assessment (PISA) berlangsung di Ruang VIP Bandara Depati Amir, Rabu kemarin (24/11/21).
Kehadiran Anindito Aditomo untuk mematangkan program PISA bagi siswa di Babel, sehingga pihaknya akan melakukan test kepada siswa di sekolah secara acak sebagaimana dimaksud.
Gubernur mengatakan bahwa keikutsertaan Babel dalam program PISA yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali, bertujuan untuk menguji performa akademis siswa sekolah yang berusia 15 tahun.
Dalam hal ini, program PISA penyelenggaraannya diselenggarakan oleh organisasi untuk kerjasama dan pengembangan ekonomi. Adapun program tersebut diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
OECD adalah suatu studi untuk mengevaluasi sistem pendidikan, dan OECD di ikuti oleh lebih dari 70 negara di seluruh dunia.
"Kita harus berbangga hati, bahwa Babel bisa ikut program ini, karena di Indonesia yang mengikuti program ini cuma ada tiga provinsi, yaitu DKI, Yogyakarta, dan Babel," ujar Gubernur.
Orang nomor satu di Babel itu menjelaskan dengan program ini, kita bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan mutu pendidikan di Babel, sehingga hasil test ini menjadi tolak ukur bagi pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan kedepannya.
Sementara itu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbudristek RI Anindito Aditomo memberikan apresiasi atas inisiatif dan keberanian dari Gubernur Erzaldi untuk menjadi bagian dari oversampling dari PISA.
"PISA ini adalah even internasional pengukuran hasil belajar, kualitas pendidikan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Khusus di Indonesia yang dipotret daerah secara detail itu hanya tiga daerah, yaitu Jakarta, Yogyakarta, dan babel, ini sangat luar biasa ," ungkapnya.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Babel, Ervawi membenarkan sekolah di Babel akan di lakukan test PISA, karena sesuai ketentuan dari program tersebut yaitu siswa sekolah berusia 15 akan di lakukan penilaian.
"Tes PISA ini berstandar internasional, artinya standar yang kita ambil standar internasional sesuai acuan negara-negara maju OECD, yang mengembangkan suatu instrumen kepada seluruh siswa-siswa kita yang berumur 15 tahun, dengan harapan mereka setelah mengikuti ini, bisa beradaptasi pada tatanan dunia berkembang atau bisa menghadapi tantangan global," tegas Ervawi.
Menurut Ervawi, Pemprov Babel senantiasa ingin meningkatkan mutu pendidikan di Babel, dengan mengikuti PISA yang berstandar internasional diharapkan bisa memiliki motivasi dan daya juang untuk peningkatan SDM di Babel, sehingga pendidikan lebih baik.
Setiap tiga tahun sekali, siswa usia 15 tahun akan dipilih secara acak untuk menempuh ujian PISA, dan mata pelajaran yang di test yaitu membaca, matematika, dan sains.
"Test ini bersifat diagonistik yang digunakan untuk memberikan informasi yang berguna perbaikan sistem pendidikan kedepan," pungkasnya.