SONORABANGKA.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Barat terus memantau titik rawan terjadinya banjir di wilayahnya, pada saat musim penghujan.
Satu di antaranya, kawasan Culong, Kampung Ulu, Muntok, yang diketahui pernah terendam banjir setinggi lutut kaki orang dewasa, setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada Mei lalu.
Kepala BPBD Babar, Achmad Nursandi menuturkan wilayahnya memang memiliki tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi, khususnya terhadap bencana banjir.
"Alhamdulillah sekarang sudah kita atasi, dengan adanya pembangunan kolong retensi dan cek dam (dam pengendali, red). Kemudian di beberapa titik di Kecamatan Jebus juga sekarang bisa teratasi dan tahun ini, relatif tidak ada kejadian cuma kita harus tetap antisipasi dan siaga," kata Sandi, Kamis (25/11).
Diakuinya, BPBD Babar memiliki 20 personel TRC (Tim Reaksi Cepat) yang selalu siaga, untuk memantau daerah rawan bencana. Pihaknya pula memiliki sarana prasarana yang memadai mulai dari kendaraan hingga peralatan lainnya.
"Dari BPBD, Basarnas kita siap selalu, tim reaksi cepat kita ada kurang lebih 20 anggota yang kita siagakan 24 jam. Mereka akan selalu memantau situasi terkini, kemudian dari kawan-kawan Basarnas ada enam anggota ditambah personel yang lain, kita selalu siap siaga 24 jam," ujarnya.
Pihaknya pun menghimbau masyarakat, untuk selalu siaga dan mengantisipasi cuaca terutama kepada para nelayan.
"Khususnya kepada nelayan hati-hati ketika gelombang laut tinggi, sebaiknya ditunda dulu untuk pergi melaut. Hal ini karena sudah ada beberapa kejadian kecelakaan laut korban meninggal. Untuk masyarakat juga kami mengimbau hujan yang tidak berhenti selama satu jam, untuk tetap beraktivitas di dalam rumah dan selalu melihat situasi terkini," ucapnya.
4 titik rawan
Kepala BPBD Bangka Tengah, Yudhi Sabara juga mengakui fenomena La Nina diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2022.