Hakim menyebutkan, penularan DBD dapat terjadi ketika Anda terkena gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Saat itulah virus dengue masuk ke dalam tubuh. Sekitar 4–7 hari setelah terinfeksi virus dengue.
"Penderita bisa mengalami gejala DBD seperti Demam tinggi mencapai suhu 40° Celsius atau lebih, muncul ruam merah di kulit, mual, muntah, gejala DBD yang dialami tergolong ringan sehingga sering kali disalahartikan sebagai gejala flu biasa namun kita tetap diminta waspada,"ujarnya.
Dia menambahkan, hingga saat ini belum ada vaksin untuk mencegah demam berdarah.
Satu-satunya cara mencegah demam berdarah yakni dengan menghindari gigitan nyamuk DBD.
"Yang bisa kita lakukan hanya dengan cegah demam berdarah dengan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur. Jangan biarkan bak atau ember terbuka lalu dibiarkan begitu saja, nanti akan ada jentik nyamuk disana," ujar Hakim.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Warga Pangkalpinang Diminta Waspada, DBD Mengintai di Tengah Pandemi Covid-19, https://bangka.tribunnews.com/2021/12/06/warga-pangkalpinang-diminta-waspada-dbd-mengintai-di-tengah-pandemi-covid-19?page=2.