Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr. Masagus M Hakim.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr. Masagus M Hakim. ( Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Warga Pangkalpinang Harus Waspada, DBD Mengintai di tengah Pandemi Covid-19

6 Desember 2021 21:54 WIB

SONORABANGKA.ID - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang dr. Masagus M Hakim menghimbau masyarakat Kota Pangkalpinang untuk waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di tengah pandemi covid-19.

Diakui Hakim kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) memang ada peningkatan. Berdasarkan data dari awak tahun hingga kini sudah ada 103 kasus DBD di Pangkalpinang.

Dan lima kasus di antaranya tidak bisa diselamatkan atau meninggal dunia.

"Jadi memang selain harus waspada dengan covid-19 masyarakat juga kita minta untuk waspada dengan DBD apalagi dicuaca seperti ini, potensi perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti saat musim peralihan ini biasanya meningkatkan. Dimana sumber virus dangue itu biasanya berkembang pada kubangan air," kata Hakim kepada Bangkapos.com, Senin (6/12/2021).

Dengan meningkatnya tren DBB ditengah curah hujan yang meningkat, pihaknya meminta masyarakat agar tetap waspada namun tetap tanpa mengabaikan protokol kesehatan covid-19.

Pencegahan, kata Hakim, bisa dilakukan oleh masyarakat dimulai dari rumah dan lingkungan masing-masing.

"Masyarakat bisa melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan menjalankan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, yang bertugas untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumahnya masing-masing,"katanya.

Menurutnya, semua rumah bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan anggota keluarganya.

"Jangan dikira nyamuk Aedes aegypti lebih senang bersarang di tempat kotor atau tidak terawat. Nyamuk ini justru lebih senang bersarang di air bersih yang dibiarkan tergenang," terangnya.

"Oleh karenanya, mengeringkan genangan air, menutup dan menguras penampungan air bersih, serta mengubur barang bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk merupakan langkah utama pencegahan DBD," imbuhnya.

Hakim menyebutkan, penularan DBD dapat terjadi ketika Anda terkena gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Saat itulah virus dengue masuk ke dalam tubuh. Sekitar 4–7 hari setelah terinfeksi virus dengue.

"Penderita bisa mengalami gejala DBD seperti Demam tinggi mencapai suhu 40° Celsius atau lebih, muncul ruam merah di kulit, mual, muntah, gejala DBD yang dialami tergolong ringan sehingga sering kali disalahartikan sebagai gejala flu biasa namun kita tetap diminta waspada,"ujarnya.

Dia menambahkan, hingga saat ini belum ada vaksin untuk mencegah demam berdarah.

Satu-satunya cara mencegah demam berdarah yakni dengan menghindari gigitan nyamuk DBD

"Yang bisa kita lakukan hanya dengan cegah demam berdarah dengan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur. Jangan biarkan bak atau ember terbuka lalu dibiarkan begitu saja, nanti akan ada jentik nyamuk disana," ujar Hakim.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Warga Pangkalpinang Diminta Waspada, DBD Mengintai di Tengah Pandemi Covid-19, https://bangka.tribunnews.com/2021/12/06/warga-pangkalpinang-diminta-waspada-dbd-mengintai-di-tengah-pandemi-covid-19?page=2.

Sumberbangka pos
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm