Sedangkan program 2022 Bina Marga diantaranya adalah pemeliharaan jalan nasional, penanganan efektif jalan nasional, penanganan drainase dan trotoar, pemeliharaan jembatan, dan pembangunan jembatan.
Isu strategis perencanaan pembangunan, seperti pembangunan bahtera jembatan Sumatera Bangka, yang merupakan konektivitas dan terpenting dalam perkembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi serta kelancaran aktivitas masyarakat.
Prosesnya saat ini adalah studi kelayakan berupa dokumen yang digunakan untuk dapat ditawarkan kepada investor, dalam arti, kerjasama pemerintah dengan suatu badan usaha. Saat ini dalam tahap konsultasi publik, dan nanti akan ada tahapan lainnya. Wacananya, pembangunan akan dilaksanakan pada tahun 2028/2029.
Isu strategis lainnya adalah Trans Bangka Belitung yang dimasukkan dalam rencana pengembangan jaringan jalan jangka menengah tahun 2024-2029. Lingkar Bangka ini dikatakan pihak BPJN, tujuannya adalah terkoneksi dengan jembatan Sumatera-Bangka. Studi kelayakan telah dilakukan pada tahun 2016. Total 460 km di wilayah Bangka dan 362 km di wilayah Belitung. Rencana ini juga masuk dalam rencana tahun anggaran 2024-2029.
Selanjutnya, pelebaran jalan Pangkalpinang-Sungailiat yang telah dilakukan pelebaran dari Sungailiat ke Kenanga (PDAM). Dari Kenanga sampai ke Selindung Pangkalpinang masih belum dilaksanakan karena terkendala lahan. Demikian pula dengan pelebaran ruas jalan Lumut-Puding-Gebak yang masih terkendala pembebasan lahan. Sedangkan Program pembangunan trotoar untuk tahun 2022 di tujuh kabupaten/kota beserta drainasenya dan perbaikan saluran Berok.
"Masalah jalan Puding, mari agendakan untuk bertemu dengan bupati, camat, kades dan masyarakat secara langsung," tegas Gubernur Erzaldi mengarahkan dan menanggapi paparan dengan memberikan masukan titik-titik lokasi pembangunan trotoar yang efektif dan terpakai oleh pengguna jalan.
Kemudian terkait pembangunan, dirinya menyarankan agar Bukit Paramount tidak terlalu dimodernisasi, sehingga unsur alaminya masih ada karena justru menjadi daya tarik.
Sedangkan Dirjen Cipta Karya menyampaikan program yang dilaksanakan balai ini diantaranya adalah sektor sanitasi, sektor air minum, sektor pengembangan kawasan permukiman, dan sektor prasarana strategis untuk merehap sekolah dan madrasah dari SD hingga perguruan tinggi, serta sarana olahraga dan pasar.
Terakhir, Kepala Dinas PUPRPR Babel menyampaikan hal-hal yang menjadi perhatian setiap satuan kerja untuk dibawa ke kementerian, diantaranya, pengendalian banjir Kota Pangkalpinang, kegiatan rumah khusus relokasi warga terdampak program Kurau, pembangunan jalan trans Sumatera Bangka-Belitung, Rusunawa ASN RSUP Babel Ir. Soekarno, jalan irigasi Selinsing Belitung Timur, peningkatan jaringan irigasi Rias, reboisasi jaringan irigasi Rawa Batu Betumpang, penyediaan air baku kawasan Sadai, asrama sekolah pondok pesantren, asrama sekolah olahraga dan lainnya.