SonoraBangka.id - Ada sebagian orang yang jika menerima panggilan wawancara kerja bisa jadi membuat gugup.
Salah satu alasannya, karena Kawan Puan mungkin belum siap dengan pertanyaan-pertanyaan yang bakal disampaikan perekrut.
Misalnya pertanyaan yang berkaitan dengan career goals atau hal-hal yang ingin kamu capai dalam beberapa tahun ke depan.
Topik semacam itu tidak sulit untuk dijawab, asalkan kamu tahu trik cara menjawab pertanyaan HRD saat interview.
Begini tips menjawab pertanyaan perekrut tentang masa depan kariermu seperti mengutip The Balance Careers:
1. Mulai dengan menjelaskan target jangka pendek
Pertama, sampaikan dulu target jangka pendekmu, baru kemudian ke target jangka panjang.
Untuk target jangka pendek, kamu bisa mengambil hati perekrut dengan mengatakan bahwa tujuanmu ialah bisa diterima di perusahaan.
Setelah itu, baru sampaikan apa saja yang ingin kamu capai begitu perusahaan tersebut menerimamu.
2. Mengungkapkan aksi-aksi yang akan kamu lakukan
Tips kedua ini masih berhubungan dengan target jangka pendek dan panjang di atas.
Bahwasanya, sesudah mengatakan targetmu, jelaskan pula bagaimana kamu akan mencapainya.
Dengan menjelaskan rencanamu secara rinci, perekrut akan yakin kalau kamu benar-benar memikirkan masa depan.
Hal itu akan dinilai sebagai potensi pertumbuhanmu dalam perusahaan nantinya.
3. Fokus pada perekrut
Selain menjelaskan tentang tujuanmu, jangan lupa fokuslah pula pada perekrut.
Sampaikan kalau kamu tidak akan meninggalkan perusahaan dalam waktu dekat.
Terangkan juga bahwa tujuanmu adalah bekerja untuk perusahaan seperti tempat di mana kamu diwawancarai.
Ini dapat meyakinkan perekrut jika kamu mampu membantu perusahaan dan mencapai tujuan bersama-sama.
4. Berlatih menjawab
Sebelum menghadiri wawancara kerja, luangkan waktu untuk berlatih di depan cermin atau kaca.
Tidak masalah kalau kesannya jawaban yang akan kamu berikan adalah hasil dari 'menghafalkan'.
Pasalnya, dari sinilah keberhasilanmu akan ditentukan.
Beberapa Topik yang Harus Dihindari
Dalam menjelaskan hal-hal seperti di atas, ada yang perlu kamu hindari agar tidak keceplosan.
Pertama, jangan menjelaskan alasan dan tujuanmu bekerja di suatu perusahaan secara spesifik.
Alasan dan tujuan pribadi seperti agar bisa bersaing dengan saudara kandung, rival semasa sekolah/kuliah, bukanlah sesuatu yang patut dilakukan.
Sebaiknya, sampaikan saja sesuatu yang lebih umum dan menambah citra baik dari dirimu.
Kedua, tidak membicarakan tentang gaji dan uang kepada perekrut.
Misalnya, kamu ingin bekerja di posisi itu dalam perusahaan karena gajinya besar dan cukup untuk membayar utang-utangmu.
Semoga bisa membantu, ya!