2. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang menyebabkan kista muncul di ovarium wanita.
Salah satu gejala PCOS pada wanita yakni rambu rontok sampai rambutnya terlihat tipis.
3. Penyakit tiroid
Gangguan pada kelenjar tiroid juga bisa menyebabkan rambut rontok berlebihan.
Beberapa penderita bahkan mendapati rambut rontoknya sampai memenuhi sisir setelah rambut disisir.
4. Infeksi menular seksual
Terkadang, rambut rontok juga bisa jadi gejala penyakit infeksi menular seksual yang tidak diobati.
Namun, umumnya rambut rontok terkait infeksi menular seksual bisa kembali tumbuh setelah penyakit diobati sampai tuntas.
5. Infeksi kulit kepala
Infeksi jamur atau bakteri yang menyerang kulit kepala dapat menyebabkan rambut rontok, area kulit kepala yang terinfeksi bersisik, dan kulit terdampak mengalami peradangan.
Namun, begitu akar masalah kesehatan ini diobati, rambut rontok dapat sembuh dan rambut kembali tumbuh.
Tak hanya rambut rontok, penderita infeksi kulit kepala tak jarang juga mengalami kebotakan.