SonoraBangka.id - Sudah pasti emosi, tapi melabrak bukan solusi, karena malah bisa memunculkan masalah baru. Jadi harus gimana?
Seorang pria diberhentikan dari pekerjaannya setelah video penggerebekannya viral belum lama ini di media sosial.
Dalam video itu terlihat sang istri memergokinya tengah bersama perempuan yang tak lain adalah rekan kerja pria tersebut.
Tindakan ini bisa dibenarkan, tidak, sih? Menurut Pinkan Margaretha Indira M.Psi., Psikolog, fenomena penggerebekan yang dilakukan seorang perempuan terhadap pasangan yang selingkuh adalah reaksi emosional yang tidak dipikirkan konsekuensi jangka panjangnya.
Hal itu biasanya terjadi karena rasa frustrasi yang berkepanjangan, misalnya karena upaya-upaya yang dilakukan oleh yang bersangkutan menemui jalan buntu.
“Jadi pada dasarnya, melabrak dan menggerebek tidak disarankan untuk dilakukan karena justru akan memunculkan masalah baru dalam relasi dengan pasangan, yang kemudian memperkeruh masalah yang sudah ada,” kata Pinkan.
Misalnya, harga diri pasangan yang terluka, sehingga makin membuat pasangan menjauh. Belum lagi adanya pihak-pihak yang kemudian menyebar isu tentang peristiwa itu.
Ditambah jika diunggah di media sosial, maka semakin lebar dan luas pihak-pihak yang terlibat dalam memberi komentar atau pendapat. Padahal mereka tidak mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya.
Sebenarnya bagaimana, sih, langkah yang tepat ketika mengetahui pasangan selingkuh? Kata Pinkan, sebaiknya masalah peselingkuhan diselesaikan dalam tahapan-tahapan sesuai perkembangan situasi masalah yang ada.
1. Cek dan Ricek
Cek dulu apakah perselingkuhan tersebut adalah fakta dan bukan kecurigaan atau tuduhan tanpa dasar.
Ketika mendengar pasangan selingkuh, kita perlu sadar bahwa emosi yang terluka atau marah berpeluang membuat kita tidak bisa berpikir jernih.
Oleh karenanya, ambil kesempatan menenangkan emosi yang bergejolak, lalu gunakan akal sehat untuk memastikan bahwa berita tersebut adalah fakta.
Fakta artinya ada bukti perilaku atau bukti lain yang memang mendukung hal itu. Sebaiknya jika ada kecurigaan, tapi belum punya bukti, cari kesempatan baik untuk melakukan klarifikasi kepada pasangan.
“Jika masih belum jelas duduk masalahnya, masih berupa dugaan atau rumor, maka klarifikasi dulu, cari kejelasan dulu, usahakan menyelesaikan berdua dengan pasangan,” kata Pinkan.
2. Selesaikan Masalah Secara Internal
Cobalah untuk menyelesaikan dengan pasangan secara internal lebih dulu.
Jika memang tidak terjadi komunikasi yang baik dengan pasangan, maka meminta bantuan orang terdekat bisa dilakukan, dengan catatan Anda perlu menimbang apakah orang tersebut bisa menjadi pihak penengah yang membantu Anda melihat secara objektif.
“Jika berdua menemui jalan buntu, maka minta bantuan kepada orang dewasa lain di keluarga yang dapat memediasi antara Anda dan pasangan. Jika keluarga tidak bisa membantu, maka menemui konselor pernikahan dapat dipertimbangkan untuk membantu Anda berdua,” kata Pinkan.
3. Jangan Libatkan Anak
Usahakan untuk tidak melibatkan anak dalam penyelesaian masalah ini, karena dapat mengganggu kesehatan mental anak.
“Upayakan dulu solusi atas permasalahan relasi suami istri. Jika butuh bantuan, minta bantuan orang dewasa yang dapat membantu solusi masalah Anda,” kata Pinkan.
Jika akhirnya kita tidak bisa pulih dari luka karena perselingkuhan dan kemudian memutuskan berpisah dengan pasangan, maka komunikasi dengan anak tentang rencana perpisahan perlu disampaikan baik-baik kepada anak.
Namun, sebisa mungkin anak perlu memahami bahwa meski tidak lagi menjadi suami-istri, Anda berdua masih menjadi orangtua (ayah dan ibu) bagi mereka.