SONORABANGKA.ID - Adalah Kalimat "Kalau bikin rumah jangan hadap ke sini, feng shui-nya jelek. Nanti hokinya mampet".
Kalimat semacam itu sering dilontarkan pada seseorang yang berencana membangun rumah tinggal, atau bahkan tempat usaha.
Di masyarakat, feng shui dipercaya memegang peran penting dalam menentukan hoki atau rezeki seseorang.
Walau istilah feng shui kerap terdengar, tapi dari mana sebenarnya istilah itu berasal dan bagaimana sejarahnya?
Menjelang Tahun Baru Imlek, kebudayaan China, termasuk feng shui, tentu menarik diulas. Berikut paparannya.
Apa itu feng shui?
Menurut Merriam-Webster, feng shui adalah praktik geomantik yang berasal dari kebudayaan Tiongkok.
Dalam feng shui, benda-benda atau bangunan dikonfigurasi sedemikian rupa sehingga selaras dengan kekuatan spiritual yang menghuninya.
Sementara itu, National Geographic mendefinisikan feng shui sebagai seni Tiongkok kuno dalam menata bangunan, benda, dan ruang dalam suatu lingkungan untuk mencapai harmoni dan keseimbangan.
Feng shui berarti "jalan angin dan air." Konsep ini berakar dari era Taoisme awal tetapi masih populer sampai sekarang, dan telah menyebar ke seluruh China dan bahkan ke budaya Barat.
Keseimbangan yin dan yang
Feng shui berasal dari kepercayaan Tao pada chi, atau kekuatan hidup yang mendiami segalanya. Chi terdiri dari unsur yin dan yang.
Kedua unsur tersebut adalah kekuatan yang berlawanan tetapi saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan.
Taois percaya bahwa dengan menyeimbangkan elemen yin dan yang, orang dapat meningkatkan aliran chi positif dalam hidup mereka dan menjauhkan chi negatif.
Feng shui adalah metode untuk menyeimbangkan yin dan yang, dan meningkatkan aliran chi dengan mengatur furnitur, dekorasi, bangunan, dan bahkan seluruh kota dengan cara yang menguntungkan.
Orang Tiongkok kuno percaya bahwa menerapkan feng shui untuk menciptakan chi positif akan memastikan kesehatan yang baik, meningkatkan hubungan interpersonal, dan membawa keberuntungan serta kemakmuran.
Sejarah feng shui
Ole Bruun dalam bukunya An Introduction to Feng Shui (2012) menyebutkan bahwa praktik feng shui dapat dilacak hingga ke era awal sejarah Tiongkok.
Bruun menyebutkan, dalam literatur awal Tiongkok, istilah feng shui belum digunakan, namun konsep itu disebut sebagai zhanbu, xiangzhai, kanyu (Langit dan Bumi), yin-yang dan dili (prinsip bumi/geografi).
Istilah feng shui baru umum digunakan ketika masuk era dinasti Song (960-1279 M).
Menurut Bruun, melacak evolusi feng shui melalui seluruh sejarah Tiongkok akan memakan banyak waktu, dan subjek itu akan terlalu sulit dipisahkan dari kosmologi dan ramalan.
"Semakin jauh kita merunut sejarah Tiongkok, semakin sulit memisahkan feng shui dari kosmologi umum seperti yang terkandung dalam Taoisme dan diungkapkan dalam ramalan kekaisaran," tulis Bruun.
Melansir National Geographic, ada bukti bahwa masyarakat Tiongkok telah merancang rumah dan kota mereka menggunakan prinsip-prinsip feng shui selama lebih dari empat ribu tahun.
Beberapa contoh awal feng shui dapat dilihat pada susunan dan penempatan situs kuburan Tiongkok kuno, yang diyakini sebagai area di mana membawa chi positif sangat penting.
Prinsip-prinsip feng shui
Melansir The Spruce, terdapat tiga prinsip penting dalam feng shui, yaitu:
. Posisi sentral
. Bagua
. Lima elemen
Berikut penjelasannya:
Posisi sentral
Posisi sentral adalah tempat di dalam ruangan yang berada di titik terjauh dari pintu dan tidak bersinggungan langsung dengannya.
Posisi ini menempatkan penghuni ruangan secara diagonal dengan pintu. Idealnya, penghuni ruangan harus memiliki garis pandang yang jelas ke pintu.
Bagua
Bagua adalah peta energi feng shui yang ditumpangkan pada denah rumah. Kata "bagua" jika diterjemahkan berarti "delapan area."
Masing-masing dari delapan area ini berhubungan dengan kehidupan, seperti:
1. Kekayaan
2. Popularitas
3. Kemitraan
4. Keluarga
5. Anak-anak
6. Karier
7. Pengetahuan
8. Orang yang membantu
Masing-masing area tersebut memiliki bentuk, warna, musim, jumlah, dan elemen duniawi yang sesuai.
Di tengah bagua adalah area kesembilan, yang mewakili kesejahteraan pemilik rumah secara keseluruhan.
Lima elemen
Lima elemen yang terdiri dari tanah, logam, air, kayu, dan api, berasal dari tradisi Tao.
Kelima unsur tersebut adalah lima fase yang saling terkait dalam kehidupan, yang bekerja sama untuk menciptakan sistem yang lengkap.
Menerapkan feng shui berarti berupaya menyeimbangkan lima aspek tersebut di rumah dan setiap area kehidupan atau bagua.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dari Mana Istilah Feng Shui Berasal dan Bagaimana Sejarahnya?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/01/27/162347382/dari-mana-istilah-feng-shui-berasal-dan-bagaimana-sejarahnya?page=all.