SonoraBangka.id - Diajarkan Rasulullah SAW, inilah 2 amalan mulia berlimpah pahala di waktu sahur dan jika terlewat muslim rugi besar.
Umat muslim dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa Senin Kamis.
Puasa ini menjadi salah satu puasa sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW.
Dari ‘Aisyah Radhiallahu anha, ia mengatakan, “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis”. (HR. Tirmidzi, an-Nasa-i, Ibnu Majah, Imam Ahmad).
Sahur menjadi salah satu amalan sunnah yang diajarkan nabi saat menjalani puasa Senin Kamis.
Rasulullah SAW tidak pernah melewatkan sahur, bahkan dalam sebuah hadist dari Abdullah bin Al Harits dari seorang sahabat Rasulullah SAW,
"Aku masuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika dia makan sahur, beliau berkata, "Sesungguhnya makan sahur adalah barokah yang Allah berikan pada kalian maka janganlah kalian tinggalkan." (HR An Nasaa`i dan Ahmad).
Lantas amalan mulia apa yang dapat kita lakukan saat sahur?
Dikutip TribunStyle.com dari YouTube Ceramah Pendek berjudul Dahsyatnya Keutamaan Waktu Sahur, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan 2 amalan mulia di waktu sahur.
1. Mengakhirkan waktu sahur
Ustaz 36 tahun tersebut menyarankan untuk sahur pada 30 menit sebelum subuh.
"Jadi kalau anda ingin menunaikan sahur, makan sebelum puasa itu yang sunnah dilakukan 30 menit paling awal sebelum subuh, ini yang disebut sahur
Jadi kalo jam 3 setengah 3 itu belum sahur.
Itu terlalu awal, itu sama hukumnya anda makan jam 10 malam, jam 11 kan, kadang-kadang dari masjid sudah ada ssuara kan jam setengah 3 sahur sahur, nah nanti malam kasih tahu belum belum
Belum masuk waktunya belum itu masih terlalu awal.
Ya Rasulullah apa faedahnya kenapa kami harus dapatkan menjelang fajar kisaran 20-30 menit?
Kata Nabi kalau Anda bisa kerjakan ini anda bisa dapatkan barokah yaitu bertambahnya satu manfaat kebaikan.
Manfaatnya akan lebih banyak kata Nabi dibandingkan Anda makan di awal-awal.
Kalau Anda makan jam 3 setengah 3 itu energi akan bertambah ada kekuatan, tapi beda ketika anda makan menjelang fajarnya 30 menit
Kalau kita asumsikan waktu sahur hingga berbuka dimisalkan selama 13 jam namun ditambah waktu sahur yang dicepatkan satu jam jadi dari segi kekuatan tidak berimbang.
Maka lakukan ini tuntunan ini ada pahala di sini," jelasnya.
Selain itu, ustaz Adi hidayat juga menjelaskan jika mengakhirkan sahur dapat membuat kita memiliki ketahanan lebih tinggi untuk beribadah.
"Karena Anda energinya masih kuat, kekuatan masih ada, semangat menunaikan ibadah masih banyak daripada yang lainnya. Masa Anda bisa digunakan untuk baca Alquran, perbanyak sunnhanya, perbanyak sodaqoh.
Biasanya semakin berkurang tenaga, energinya habis maka bawaannya lemas, teman lemas itu tidur," beber ustaz kelahiran Pangeglang tersebut.
Hal ini senada dengan hadist Bukhari muslim sebagai berikut.
Anas radhiyallahu 'anhu meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu, "Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau shalat, aku tanyakan (kata Anas).
Berapa lama jarak antara adzan dan sahur? Rasulullah menjawab, "Kira-kira 50 ayat membaca Al Qur'an." (HR Bukhari Muslim).
2. Memperbanyak istighfar
Selain mengakhiri waktu makan dan minum, ustaz Adi Hidayat juga menyarankan muslim untuk memperbanyak beristighfar sebelum subuh.
Amalan ini bisa membawa kita semakin dekat pada surga.
"Anda kalau bisa kerjakan ini, itu jaminannya di Al-Quran mendapatkan nikmat surga yang tidak biasa, surga paling indah, bisa melihat Allah tanpa hijab, bahkan bisa dikatakan tingkatnya bisa lebih dari surga, lebih indah, lebih tinggi.
Q.S 51:18 itu amalannya, kalo ingin ayat lengkapnya dan anugerahnya Anda bisa mulai dari ayat 15 disitu langsung disebutkan pahalanya, surganya dimana kenikmatan seperti apa.
Di antara amalannyaa ayat ke 18, ada sementara orang takwa yang nanti tinggalnya di taman surga,
Apa amalannya? Q.S. 51:18 dan di waktu-waktu sahur itu mereka memperbanyak istighfar pada Allah.
Astaghfirullahaladzim, minta ampun pada Allah.
Jadi kalo bisa saya sarankan anda bagi dua waktunya sebagian buat makan, sebagian buat istighfar, setelah itu selesai makan itu anda tutup, siapkan diri anda untuk mendekat pada Allah, itu waktu-waktu paling luar biasa."
Tak hanya itu, UAH menjelaskan jika amalan ini bisa dilakukan secara mandiri ataupun bersama-sama keluarga.