Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek Tunnel Satu Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 5+500, Jakarta, Kamis (27/1/2022). Tunnel Satu merupakan terowongan dengan dua lintasan kereta cepat yang melintang menembus bagian bawah Jalan tol Jakarta-Cikampek dengan panjang 1.885 meter dan dibangun dengan menggunakan metode Tunnel Boring Machine (TBM)
Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek Tunnel Satu Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 5+500, Jakarta, Kamis (27/1/2022). Tunnel Satu merupakan terowongan dengan dua lintasan kereta cepat yang melintang menembus bagian bawah Jalan tol Jakarta-Cikampek dengan panjang 1.885 meter dan dibangun dengan menggunakan metode Tunnel Boring Machine (TBM) ( KOMPAS.com)

KCIC: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sumbang Rp 5,34 Triliiun ke Penerimaan Negara

11 Februari 2022 16:19 WIB

SonoraBangka.ID - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah menyumbang penerimaan negara sebesar Rp5,34 triliun hingga akhir Desember 2021.

"Kontribusi KCJB untuk penerimaan negara sampai 31 Desember 2021 sudah mencapai Rp 5,34 triliun," kata Presiden Direktur PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dilansir dari Antara, Jumat (11/2/2022).

Ia memaparkan kontribusi itu diantaranya kewajiban pajak Rp3,37 triliun, pembayaran penggantian PBB rumija Rp16,9 miliar, pembayaran sewa BMN untuk stasiun Halim sampai 50 tahun ke depan sebesar Rp1,16 triliun, pembayaran sewa rumija tol trase KCJB Rp436,8 miliar.

Dwiyana juga menambahkan, selama ini sebanyak 69,7 persen dari total belanja pengadaan untuk proyek kereta cepat menggunakan barang modal lokal yang memberikan dampak kepada pertumbuhan ekonomi daerah.

Selain itu, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi warga terdampak lewat realisasi pengadaan lahan sebesar Rp15 triliun yang dibayarkan langsung serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi 13.477 tenaga lokal.

Dalam kesempatan ini, ia memaparkan KCIC juga telah mendapatkan setoran sebagai Penyertaan Modal Negara (PMN) dari PT KAI melalui PT PSBI selaku konsorsium BUMN Indonesia untuk proyek kereta cepat pada akhir Desember 2021.

Dengan demikian, komposisi pembiayaan untuk proyek ini antara lain berasal dari pinjaman CDB, ekuitas melalui PSBI dan BUMN China.

"Akibat adanya pandemi Covid-19, empat BUMN sponsor Indonesia sampai dengan April 2021 belum bisa melakukan setoran modal secara penuh, sehingga pemerintah memutuskan untuk menyuntikkan PMN kepada PT KAI yang kini menggantikan WIKA sebagai leading sponsor," katanya.

Suntikan PMN kepada PT KAI tersebut saat ini digunakan untuk berbagai kebutuhan yang bersifat urgent dalam upaya percepatan pelaksanaan proyek  Kereta Cepat Jakarta-Bandung, seperti pembayaran sewa BMN Rumija Tol dan penggantian PBB Jasa Marga.

Selain itu, PMN itu dimanfaatkan untuk biaya penyambungan UJL PLN, investasi untuk implementasi GSM-R, pembayaran progres pekerjaan kepada kontraktor dan konsultasi supervisi, asuransi, pajak, dan material offshore penting.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm