Nilai pembelian AMD atas Xilinx dilaporkan mencapai 49 miliar dollar AS (setara Rp 698,8 triliun). Angka ini disebut menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah perusahaan semikonduktor.
Akuisi AMD atas Xilinx ini memicu konversi 248,38 juta saham Xilinx menjadi 428 juta saham AMD yang baru.
Bila digabungkan dengan saham AMD yang telah beredar di pasar, saham AMD secara keseluruhan jumlahnya mencapai 1,628 miliar lembar saham.
Saham AMD sendiri ditutup di level sekitar 121 dollar AS (kira-kira Rp 1,72 juta) pada sesi perdagangan saham, Rabu (15/2/2022).
Bila 1,628 miliar saham AMD dikalikan dengan harga 121 dollar AS, ini membuat kapitalisasi AMD benar mencapai 197,68 miliar dollar AS atau setara Rp 2.820 triliun.
Secara umum, akuisisi Xilinx dan kenaikan market cap AMD ini disebut dapat membuat kondisi pasar bullish, karena investor di pasar optimis terhadap prospek pertumbuhan AMD ke depannya, dibandingkan Intel.
Bullish sendiri merupakan istilah yang merujuk saat investor sedang optimis atau untuk menggambarkan kondisi pasar yang sedang mengalami tren naik atau penguatan. Menurut TomsHardware, ada beberapa alasan yang membuat bullish.
Misalnya, akuisisi AMD atas produsen chip FPGA Xilinx baru-baru ini akan membawa portofolio luas pada produk chip yang berbeda di bawah payung perusahaan.
Hal ini lantas bakal membuka pasar baru yang disebut dapat menguntungkan AMD, di antaranya seperti pasar mengemudi otomatis, aerospace, 5G/komunikasi, dan pasar IoT (Internet of Things), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TomsHardware, Kamis (17/2/2022).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertama dalam Sejarah, Kapitalisasi Pasar AMD Ungguli Intel", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/02/17/10020047/pertama-dalam-sejarah-kapitalisasi-pasar-amd-ungguli-intel?page=all#page2.