SonoraBangka.ID - Advanced Micro Devices (AMD) dan Intel adalah dua nama produsen chip asal Amerika Serikat yang sudah sejak lama menjadi rival di pasar prosesor (CPU) dunia.
Intel selama bertahun-tahun mendominasi pasar CPU dunia sehingga tampil menjadi perusahaan yang lebih besar dari AMD, termasuk dalam aspek kapitalisasi pasar (market cap).
Namun, hal tersebut berubah pada Februari 2022 ini. Pasalnya, untuk pertama kalinya dalam sejarah, AMD berhasil melampaui kapitalisasi pasar Intel. Hal ini didongkrak oleh aksi AMD dalam mengakuisisi perusahaan chip Xilinx belum lama ini.
Menurut laporan outlet media TomsHardware, pada sesi akhir perdagangan saham di bursa Nasdaq pada Selasa (15/2/2022), AMD memiliki kapitalisasi pasar mencapai 197,75 miliar dollar AS (sekitar Rp 2.820,2 triliun).
Sementara Intel dalam laporan yang sama disebut memiliki kapitalisasi pasar sebesar 197,24 miliar dollar AS (sekitar Rp 2.812,9 triliun). Meski selisihnya sedikit, AMD tetap memiliki market cap lebih besar ketimbang Intel.
Prestasi mengungguli Intel ini pertama kalinya dalam aspek market cap berhasil dicapai AMD setelah 52 tahun kehadirannya di pasar CPU dunia. Namun, menurut pantauan di situs Google Finance, Kamis (17/2/2022) pagi, kapitalisasi pasar AMD semakin menanjak, membuat selisih kapitalisasi pasar dengan Intel semakin lebar.
Pada penutupan sesi perdagangan Rabu(16/2/2022), pembuat prosesor seri Ryzen ini memiliki market cap sebesar 197,68 miliar dollar AS atau setara 2.819,2 triliun.
Sementara pesaingnya, Intel memiliki kapitalisasi pasar lebih rendah, yaitu sebesar 196,34 miliar dollar AS atau kira-kira Rp 2.800 triliun.
Berkat akuisisi Xilinx
Sebagaimana dilaporkan outlet media TomsHardware, pencapaian AMD ini merupakan respons positif dari aksi koorporasi perusahaan dalam mengakuisisi Xilinx, sebuah produsen chip FPGA (field-programmable gate array).
Nilai pembelian AMD atas Xilinx dilaporkan mencapai 49 miliar dollar AS (setara Rp 698,8 triliun). Angka ini disebut menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah perusahaan semikonduktor.
Akuisi AMD atas Xilinx ini memicu konversi 248,38 juta saham Xilinx menjadi 428 juta saham AMD yang baru.
Bila digabungkan dengan saham AMD yang telah beredar di pasar, saham AMD secara keseluruhan jumlahnya mencapai 1,628 miliar lembar saham.
Saham AMD sendiri ditutup di level sekitar 121 dollar AS (kira-kira Rp 1,72 juta) pada sesi perdagangan saham, Rabu (15/2/2022).
Bila 1,628 miliar saham AMD dikalikan dengan harga 121 dollar AS, ini membuat kapitalisasi AMD benar mencapai 197,68 miliar dollar AS atau setara Rp 2.820 triliun.
Secara umum, akuisisi Xilinx dan kenaikan market cap AMD ini disebut dapat membuat kondisi pasar bullish, karena investor di pasar optimis terhadap prospek pertumbuhan AMD ke depannya, dibandingkan Intel.
Bullish sendiri merupakan istilah yang merujuk saat investor sedang optimis atau untuk menggambarkan kondisi pasar yang sedang mengalami tren naik atau penguatan. Menurut TomsHardware, ada beberapa alasan yang membuat bullish.
Misalnya, akuisisi AMD atas produsen chip FPGA Xilinx baru-baru ini akan membawa portofolio luas pada produk chip yang berbeda di bawah payung perusahaan.
Hal ini lantas bakal membuka pasar baru yang disebut dapat menguntungkan AMD, di antaranya seperti pasar mengemudi otomatis, aerospace, 5G/komunikasi, dan pasar IoT (Internet of Things), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TomsHardware, Kamis (17/2/2022).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertama dalam Sejarah, Kapitalisasi Pasar AMD Ungguli Intel", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/02/17/10020047/pertama-dalam-sejarah-kapitalisasi-pasar-amd-ungguli-intel?page=all#page2.