Petugas SPBU mengisi solar bersubsidi kepada mobil konsumen di SPBU Coco Cikini Jakarta Pusat, Kamis (31/7/2014). Sesuai arahan Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), aturan pelarangan pembelian BBM subsidi jenis minyak solar khususnya di wilayah Jakarta Pusat mulai diberlakukan Jumat 1 Agustus. Selain itu, BPH Migas juga membatasi pembelian solar bersubsidi di daerah lain dengan melarang pembelian pada malam hari.(TRIBUNNEWS/HERUDIN)
Petugas SPBU mengisi solar bersubsidi kepada mobil konsumen di SPBU Coco Cikini Jakarta Pusat, Kamis (31/7/2014). Sesuai arahan Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), aturan pelarangan pembelian BBM subsidi jenis minyak solar khususnya di wilayah Jakarta Pusat mulai diberlakukan Jumat 1 Agustus. Selain itu, BPH Migas juga membatasi pembelian solar bersubsidi di daerah lain dengan melarang pembelian pada malam hari.(TRIBUNNEWS/HERUDIN) ( kompas.com)

Mobil Mesin Diesel Gonta-ganti Jenis Solar, Ada Efek Negatif

19 Februari 2022 18:32 WIB

SONORABANGKA.ID - Melakukan Pemilihan jenis bahan bakar untuk kendaraan sebaiknya disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan. Sebab semua produsen mobil pasti telah memperhitungkan jenis bahan bakar apa yang cocok terhadap mesin mobil tersebut.

Tidak cuma pada mobil dengan bahan bakar bensin, mobil dengan mesin diesel pun sebaiknya menggunakan solar yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobil terkait.

Tidak sedikit ditemui pengemudi mobil bermesin diesel yang sering berganti jenis solar dengan tujuan agar mendapatkan performa mesin yang lebih bagus.

Tapi ternyata, ada sisi negatif yang akan didapatkan ketika sering gonta-ganti jenis solar pada mobil mesin diesel.

Didi Ahadi selaku Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) menjelaskan, kerap mengganti jenis solar akan berefek negatif pada komponen dalam mesin mobil.

"Sering berganti-ganti jenis solar bisa menyebabkan filter solar cepat kotor karena beda kandungannya, dan (filter solar) harus diganti lebih cepat dibandingkan usia rata-ratanya," ungkap Didi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Didi menjelaskan bahwa umumnya filter solar mempunyai usia pakai rata-rata hingga 5.000 kilometer sebelum diganti dengan yang baru. Kerap berganti jenis solar bisa memperpendek masa pakai komponen tersebut.

"Setiap 5.000 kilometer sekali harus dilakukan pemeriksaan. Biasanya sela-sela (filter solar) sudah rusak dan harus diganti. Tapi kalau sering ganti-ganti jenis solar, bisa saja periode penggantiannya lebih cepat," ucap Didi.

Bisa disimpulkan, anggapan bahwa kerap berganti jenis solar dapat merusak komponen pada mesin adalah benar adanya dan bukan mitos belaka.

Maka dari itu, Didi kembali menegaskan untuk menggunakan bahan bakar sesuai anjuran dari pabrikan. Dengan mematuhi rekomendasi tersebut, keawetan mesin mobil dapat terjaga.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mobil Diesel Gonta-ganti Jenis Solar, Ada Efek Negatif", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/19/090200115/mobil-diesel-gonta-ganti-jenis-solar-ada-efek-negatif.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm