SonoraBangka.id - Kita tahu bahwa minyak goreng menjadi salah satu kebutuhan yang tidak bisa lepas dari keluarga di Indonesia.
Aneka makanan berat hingga kudapan banyak yang dimasak menggunakan minyak goreng.
Enggak heran jika kenaikan harga minyak goreng yang terjadi belakangan ini banyak dikeluhkan.
Nah, kalau soal cara menggunakannya sudah biasa, lantas bagaimana soal cara membuang minyak goreng bekas pakai atau jelantah yang sudah kita tidak gunakan?
Ya, tak mungkin, dong, kita terus-terusan memakai minyak bekas. Tapi, saat mau dibuang
juga enggak bisa sembarangan.
Misalnya, asal membuang minyak jelantah ke dalam wastafel pembuangan air di rumah, atau bahkan membuangnya langsung ke permukaan tanah.
Duh, jangan pernah dilakukan, ya. Pasalnya, kandungan lemak pada minyak goreng tidak baik untuk tanah, maupun tanaman.
Melansir dari Kompas. com, ahli toksikologi kimia dari Universitas Indonesia (UI), Budiawan mengungkapkan jika minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
Selain itu, membuang minyak goreng di wastafel juga dapat menyebabkan saluran air mampet.
Karena minyak akan membeku apabila terkena air yang suhunya dingin.
“Minyak goreng bekas pakai sepatutnya diperlakukan sebagai limbah dan tidak boleh dibuang sembarang, karena akan menghasilkan bau tidak sedap/tidak sehat,” ujar Budiawan.
Menurut Budiawan, bau tidak sedap ini kemungkinan berasal dari terurainya minyak jelantah menjadi senyawa kimia lain, termasuk yang membuat perubahan warna.
Biasanya limbah berubah menjadi warna kuning kecokelatan, bahkan hitam. Hal inilah yang membuat lingkungan menjadi kurang indah.
Jangan juga membuang langsung minyak ke tempat sampah, karena akan menarik serangga dan hewan pengerat lainnya seperti tikus.
Cara Membuang
Jadi, bagaimana cara buang minyak jelantah yang tepat? Bisa dengan memasukkan minyak jelantah ke dalam wadah tertutup, seperti botol bekas, atau jeriken.
Baru kemudian membuangnya ke tempat sampah. Hindari menggunakan kantong plastik, karena mudah bocor.
Jika sampai terjadi kebocoran, maka minyak tetap akan mencemari lingkungan dan juga membuat licin.
Cara lainnya, kita bisa mencampurkan minyak goreng pada bahan-bahan yang dapat menyerap cairan dengan baik seperti, kertas koran bekas, serbuk gergaji, hingga pasir untuk kotoran kucing, sebelum membuangnya ke tempat sampah.
Yuk, Tukar Jelantah Jadi Cuan!
Jika merasa repot saat membuang limbah minyak goreng, kenapa tidak mencoba menukarnya untuk dikelola oleh pihak ketiga.
Ya, saat ini sudah banyak lembaga yang menerima limbah minyak bekas atau jelantah, salah satunya Waste4change.
Mengutip dari laman Waste4change.com, di sana limbah minyak bekas kita akan dihargai sekitar Rp96.000 per 16 liter.
Caranya pun cukup mudah, tentu pertama kita kunjungi dulu laman Waste4change.com, lalu masuk pada kanal program setor jelantah.
Selanjutnya, daftar dan penuhi syarat sebagai penyetor jelantah. Kemudian, kumpulkan minyak jelantah hingga minimal 5 jeriken.
Sebagai informasi, Waste4change juga akan meminjamkan jerikennya untuk kita. Jika sudah memenuhi kuota, maka langsung setorkan minyak jelantah, deh.
Setiap jelantah yang terkumpul dapat ditukarkan dengan uang, dan jelantah pun siap untuk didaur ulang menjadi biodiesel.
Jangan lupa untuk memastikan sebelum mengirim minyak jelantah ke pihak Waste4Change, sebaiknya kita menanyakan terlebih dulu apakah jasa ekspedisi yang dipilih sudah bisa menerima jenis pengiriman liquid atau cairan.
Perlu diingat bahwa, wadah yang digunakan untuk mengirimkan minyak ini harus tertutup rapat, tidak mudah bocor, dan aman.
Nah, selamat mencoba ya!