Beberapa bahkan bisa mendadak terkenal gegara konten demikian dan lagi-lagi hal itu terjadi pada Indra Kenz. Padahal di tengah kondisi pandemi Covid-19 di mana masyarakat Indonesia jelas tak baik-baik saja, aksi pamer harta di medsos adalah bukti bahwa para 'aktor' tidak memiliki rasa empati.
"Sebenarnya, di situ menunjukkan bahwa dia tidak empati. Dia tidak punya empati yang cukup terhadap kondisi bangsa kita, kondisi masyarakat pada umumnya, kebanyakan banyak orang yang prihatin gitu,"kata Psikolog Ratih Ibrahim saat dihubungi Kompas.com.
Memang tak bisa ditampik bahwa konten pamer harta di medsos bisa menarik netizen untuk menyumbang jumlah penonton, namun perlu disadari bahwa kecanduan tontonan demikian tak banyak membawa manfaat.
Konten pamer harta pun menjadi perhatian Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Dia mengerahkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk memantau konten berbau kekayaan di media sosial.
"Kami senang kalau di medsos ada yang pamer mengenai account number, 'account saya yang paling gede'. Begitu ada yang pamer 'saya punya beberapa miliar', salah satu petugas pajak kami bilang 'ya nanti kita datangilah'," katanya dalam Sosisalisasi UU HPP, Kamis (10/3/2022) sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Tujuannya guna membuktikan pada masyarakat bahwa Pemerintah memungut pajak dengan adil dan mengembalikannya dengan adil juga pada masyarakat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pamer Kekayaan ala Indra Kenz di Medsos, Liburan Naik Jet Pribadi hingga Iseng Beli Tesla Jam 3 Pagi", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/hype/read/2022/03/14/211501666/pamer-kekayaan-ala-indra-kenz-di-medsos-liburan-naik-jet-pribadi-hingga?page=2.