Sama seperti di wilayah pasar lain, termasuk Indonesia, Shopee di India dan Perancis juga memiliki situs web dan aplikasi yang menggunakan bahasa lokal, namun tetap dengan desain dan warna oranyenya yang khas.
Bisnis Shopee di India dan Perancis pun juga menawarkan berbagai kategori barang yang sama seperti di pasar Indonesa, mulai dari pakaian, ponsel dan gadget, peralatan rumah tangga, dan lainnya.
Shopee sendiri tidak mengungkap alasan di balik keputusannya untuk hengkang dari pasar Perancis. Namun, dalam kasus India, juru bicara Shopee mengungkapkan, keputusan untuk menutup bisnisnya di India diambil atas dasar adanya "ketidakpastian" yang melanda pasar global.
Tidak dijelaskan apa maksud dari ketidakpastian tersebut. Ini membuat sejumlah spekulasi di balik alasan Shopee akhirnya ikut tersiar.
Outlet media Reuters melaporkan, alasan penghentian operasional Shopee di India adalah karena pertumbuhan bisnis yang rendah sehingga perusahaan merugi.
Pasalnya, sebagai pendatang baru, Shopee harus bersaing dengan marketplace lain yang sudah lebih dulu hadir di India. Menurut laporan, selama ini, pasar marketplace di India sudah didominasi oleh Amazon dan Flipkart.
Spekulasi lain menyebutkan, mundurnya Shopee dari India diyakini terkait dengan larangan game battle royale Free Fire besutan Garena oleh pemerintah India. Game Free Fire merupakan salah satu dari 54 aplikasi yang dilarang di India, karena diyakini mengirim data pengguna ke server di China.
Garena dan Shopee berada di bawah naungan perusahaan induk yang sama, yaitu Sea Group. Sea Group sendiri menegaskan bahwa mundurnya penutupan Shopee di India tidak terkait dengan larangan game Free Fire.
Tutupnya bisnis Shopee di India tampaknya dilatarbelakangi oleh tuntutan Badan Pedagang Konfederasi Semua Pedagang India (CAIT).
CAIT sempat menuntut pemerintah untuk melarang Shopee beroperasi di India karena marketplace ini dinilai mengorbankan data dan keamanan warga India, membanjiri pasar dengan barang-barang Cina, serta mengutamakan produsen besar.
Penutupan bisnis Shopee di India dan Perancis ini turut mengundang kekhawatiran dari investor dari Sea Group.
Pasalnya, setelah game Free Fire dilarang di India, Sea Group dilaporkan kehilangan kapitalisasi pasar hingga lebih dari 16 miliar dollar AS (sekitar Rp 226,8 triliun), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Rabu (30/3/2022).
Pantauan MarketCapCompanies, Rabu siang, kapitalisasi pasar Sea Group saat ini adalah sebesar 71 miliar dollar AS (setara Rp 1.006,8 triliun).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum India, Shopee di Perancis Juga Tutup Setelah Beroperasi 6 Bulan", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/03/30/16000007/sebelum-india-shopee-di-perancis-juga-tutup-setelah-beroperasi-6-bulan?page=all#page2.