Ilsutrasi Shopee
Ilsutrasi Shopee ( KOMPAS.com)

Sebelum India, Shopee di Perancis Juga Tutup Setelah Beroperasi 6 Bulan

31 Maret 2022 16:21 WIB

SonoraBangka.ID - Shopee baru saja menyetop bisnis dan operasional perusahaannya di pasar India pada 29 Maret 2022. Dengan begitu, marketplace di bawah naungan perusahaan teknologi asal Singapura, SEA Group ini resmi hengkang dari pasar India.

Sebelum India, ternyata Shopee sudah lebih dulu hengkang dari pasar Perancis. Shopee resmi menghentikan seluruh operasional situs web miliknya di Perancis sejak 6 Maret 2022.

Dalam sebuah notifikasi di situs Shopee Perancis, Shopee berjanji akan menyelesaikan seluruh pesanan yang masuk ke Shopee Perancis hingga tanggal 6 Maret.

Setelah 6 Maret, operasional berikut layanan purna-jual Shopee Perancis akan dihentikan seluruhnya. Meski berhenti beroperasi, pantauan KompasTekno, Rabu (30/3/2022), situs web Shopee Perancis masih bisa diakses pengguna.

Di halaman muka, hanya ada notifikasi bahwa operasional Shopee Perancis disetop per 6 Maret. Marketplace yang bermarkas di Singapura ini sendiri tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal alasan di balik keputusannya untuk hengkang dari Perancis.

Hanya bertahan sekitar 6 Bulan

Shopee boleh dibilang sukses menjadi marketplace yang paling banyak dikunjungi di wilayah Asia Tenggara, setidaknya untuk tahun 2021.

Kesuksesan di pasar Asia Tenggara tersebut diikuti dengan ekspansi besar-besar Shopee ke wilayah pasar lainnya. Sepanjang 2021, Shopee memperluas operasional bisnisnya ke pasar Asia Selatan (India) hingga Eropa (Perancis, Polandia, Spanyol).

Shopee sendiri melakukan ekspansi bisnis ke India dan Perancis dalam kurun waktu yang bersamaan, yaitu tepatnya pada Oktober 2021.

Namun, ekspansi besar-besaran ke India dan Perancis itu tampaknya tak berjalan dengan mulus. Sehingga, Shopee memutuskan untuk menyetop bisnis operasional di India dan Perancis secara bersamaan pula pada Maret 2022 ini.

Bila dihitung, Shopee hanya mampu mempertahankan bisnisnya selama kurang lebih enam bulan saja di pasar India dan Perancis.

Sama seperti di wilayah pasar lain, termasuk Indonesia, Shopee di India dan Perancis juga memiliki situs web dan aplikasi yang menggunakan bahasa lokal, namun tetap dengan desain dan warna oranyenya yang khas.

Bisnis Shopee di India dan Perancis pun juga menawarkan berbagai kategori barang yang sama seperti di pasar Indonesa, mulai dari pakaian, ponsel dan gadget, peralatan rumah tangga, dan lainnya.

Alasan Shopee tutup di India

Shopee sendiri tidak mengungkap alasan di balik keputusannya untuk hengkang dari pasar Perancis. Namun, dalam kasus India, juru bicara Shopee mengungkapkan, keputusan untuk menutup bisnisnya di India diambil atas dasar adanya "ketidakpastian" yang melanda pasar global.

Tidak dijelaskan apa maksud dari ketidakpastian tersebut. Ini membuat sejumlah spekulasi di balik alasan Shopee akhirnya ikut tersiar.

Outlet media Reuters melaporkan, alasan penghentian operasional Shopee di India adalah karena pertumbuhan bisnis yang rendah sehingga perusahaan merugi.

Pasalnya, sebagai pendatang baru, Shopee harus bersaing dengan marketplace lain yang sudah lebih dulu hadir di India. Menurut laporan, selama ini, pasar marketplace di India sudah didominasi oleh Amazon dan Flipkart.

Spekulasi lain menyebutkan, mundurnya Shopee dari India diyakini terkait dengan larangan game battle royale Free Fire besutan Garena oleh pemerintah India. Game Free Fire merupakan salah satu dari 54 aplikasi yang dilarang di India, karena diyakini mengirim data pengguna ke server di China.

Garena dan Shopee berada di bawah naungan perusahaan induk yang sama, yaitu Sea Group. Sea Group sendiri menegaskan bahwa mundurnya penutupan Shopee di India tidak terkait dengan larangan game Free Fire.

Tutupnya bisnis Shopee di India tampaknya dilatarbelakangi oleh tuntutan Badan Pedagang Konfederasi Semua Pedagang India (CAIT).

CAIT sempat menuntut pemerintah untuk melarang Shopee beroperasi di India karena marketplace ini dinilai mengorbankan data dan keamanan warga India, membanjiri pasar dengan barang-barang Cina, serta mengutamakan produsen besar.

Kapitalisasi pasar Sea Group turun

Penutupan bisnis Shopee di India dan Perancis ini turut mengundang kekhawatiran dari investor dari Sea Group.

Pasalnya, setelah game Free Fire dilarang di India, Sea Group dilaporkan kehilangan kapitalisasi pasar hingga lebih dari 16 miliar dollar AS (sekitar Rp 226,8 triliun), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Rabu (30/3/2022).

Pantauan MarketCapCompanies, Rabu siang, kapitalisasi pasar Sea Group saat ini adalah sebesar 71 miliar dollar AS (setara Rp 1.006,8 triliun).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum India, Shopee di Perancis Juga Tutup Setelah Beroperasi 6 Bulan", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/03/30/16000007/sebelum-india-shopee-di-perancis-juga-tutup-setelah-beroperasi-6-bulan?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm