SonoraBangka.id - Saat ini tidak sedikit kegiatan touring yang memang digemari dan tidak terbatas pada laki-laki saja.
Saat ini banyak juga, lho, komunitas motor perempuan yang yang melakukan konvoi.
Tapi perlu diingat, selama melakukan kegiatan tersebut keselamatan pengguna jalan maupun rombongan adalah nomor satu.
Jangan sampai kejadian di Pangandaran, Jawa Barat yang menewaskan 2 anak kembar karena tertabrak motor yang tengah konvoi belum lama ini jadi terulang kembali.
Untuk mengantisipasi hal itu, Sony Susmana, Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) memberikan beberapa tips agar konvoi yang Sahabat NOVA rencanakan berjalan dengan aman dan tidak mengganggu lalu lintas. Ada apa saja, ya?
1. Petugas Konvoi
Dalam setiap kegiatan konvoi wajib ada petugas khusus. Mulai dari ketua yang bertanggung jawab terhadap kelancaran perjalanan selama touring berlangsung.
Hingga perangkat lainnya seperti mekanik, medis, dan sweeper yang bertugas memastikan seluruh peserta tetap pada posisinya masing-masing.
2. Manajemen Perjalanan
Sebaiknya sebelum konvoi kita sudah mencari tahu terlebih dahulu karakter daerah yang akan dilewati.
“Pastikan daerah yang akan dilewati tidak membahayakan. Misalnya, jalannya berliku, jumlah penduduk yang relative lebih banyak, banyak lubang, maka sebaiknya dihindari dan carialternatif lain,” kata Sony kepada NOVA.
Tentukan juga check point, atau titik-titik di mana saja rombongan akan berhenti untuk beristirahat. Sehingga jika ada rombongan yang tertinggal tidak perlu terburu-buru dan ngebut mengejar rombongan, karena akan sangat membahayakan pengguna jalan lain.
3. Formasi Kendaraan
Jika jumlah motor yang ikut dalam konvoi sangat banyak, maka disarankan untuk membaginya dalam beberapa kelompok. Tujuannya agar agar rombongan tidak terlalu panjang dan mengular.
“Cluster dalam satu rangkaian konvoi idealnya 10 motor agar tetap terkontrol. Selain itu, posisi motor harus zig-zag, tidak boleh lurus agar ada jarak berhenti di depan kalau saja harus berhenti mendadak,” ujarnya.
Selain memperhatikan jarak dengan kendaraan lainnya, selalu jaga kecepatan kendaraan agar tidak lebih dari 60 km/jam, ya.
4. Waktu Perjalanan
Berkendara motor dengan jarak jauh tentu akan melelahkan, sehingga penting untuk mengatur waktu perjalanan. Disarankan setiap 2-2,5 jam untuk beristirahat memulihkan kondisi tubuh.
Kata Sony, “Ketahui berapa rata-rata usia dalam rombongan ini, misal 45 tahun ke atas, maka durasi berhentinya harus lebih diperbanyak.”
5. Hindari Euforia Berlebih
Tidak jarang saat sedang melakukan konvoi motor para pesertanya melakukan euforia secara berlebihan, seperti berdiri melepas setang motor misalnya. Tentu saja hal tersebut sangat berbahaya dan mengganggu pengguna jalan lainnya.
DO’S and Don’ts Saat Konvoi
Dos
Memang kita tidak bisa memprediksi kapan motor rusak, tapi paling tidak kita tahu dan sudah mempersiapkan dengan benar untuk meminimalisir kerusakan.
Beberapa benda ini sebaiknya kita bawa saat melakukan perjalanan jauh dengan motor, yakni pakaian ganti, obat-obatan pribadi, baju hangat, dan kaos kaki cadangan.
Don’ts
Tak jarang saat konvoi pengendara terlalu nyaman dengan kondisi jalanan yang dipikirnya sudah aman dan steril, karena ada petugas sweeper bahkan Polisi Patroli dan Pengawalan (Patwal).
Padahal, kita tidak pernah tahu jika tiba-tiba saja ada orang menyeberang atau kendaraan lain melintas di jalan.
Namun, adakalanya saat mengikuti rombongan kita salah belok. Jika terjadi, cobalah tetap tenang dan jangan melakukan gerakan yang membahayakan seperti rem mendadak, karena bisa membahayakan untuk kendaraan di belakang kita.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053214205/5-tips-konvoi-motor-tetap-aman-jangan-lupa-istirahat-sesuaikan-usia?page=all