Bangkasonora.ID - Ramadan jadi bulan yang ditunggu-tunggu semua umat Muslim di seluruh dunia.
Setiap negara pun punya tradisi yang berbeda-beda untuk menyambut bulan suci ini.
Seperti Indonesia yang memiliki tradisi membangunkan sahur dan ngabuburit saat menjelang berbuka.
Sama seperti Indonesia, Mesir pun punya tradisi unik untuk menyambut ramadan.
Saat ramadan terdapat tradisi menembakkan meriam saat waktu berbuka puasa di Mesir.
Penasaran? Yuk, simak informasi berikut.
Tahukah teman-teman, ternyata ada beberapa latar belakang tentang tradisi penembakan meriam ini, lo.
Diantaranya terkait periode Kesultanan Mamluk pada abad 15 dan Mesir pada abad 19.
Saat era Kesultanan Mamluk Cairo, ia ingin menguji meriam terbaru yang dimiliki.
Saat meriam itu dicoba, bertepatan dengan waktu magrib setempat.
Penduduk justru mengira tembakan meriam itu untuk memberi tahu waktu berbuka puasa.
Sultan yang melihat antusiasme penduduk terhadap meriam itu, sultan akhirnya memutuskan kalau tembakan meriam itu jadi inovasi baru saat ramadan.
Sejak itu tembakan meriam terus dibunyikan dan dilanjutkan setiap waktu berbuka.
Kisah lain, pada abad 19, penguasa Mesir Muhammad Ali menembakkan meriam buatan Jerman pada waktu magrib.
Penduduk mengira tembakan itu tanda untuk berbuka puasa.
Namun tradisi menembakkan meriam itu juga dilakukan di beberapa negara selain Mesir, yaitu Uni Emirat Arab, Bangladesh, Kuwait, dan wilayah pegunungan Mekkah.
Tembakan meriam saat berbuka di Mekkah dilakukan oleh petugas keamanan pemerintah.
Kebiasaan menembakkan meriam itu paling disukai anak-anak yang menungu matahari terbenam saat Ramadan.
Sempat Dilarang
Tahukah teman-teman, tradisi ini sempat dilarang oleh pemerintahan saat itu.
Barulah setelah 30 tahun, Mesir kembali melakukan penembakan meriam untuk menandai waktu berbuka.
Agar berfungsi maksimal dan warga Mesir bisa kembali mendengarkan suara meriam, sejumlah langkah perawatan dilakukan.
Pemerintahan Mesir melibatkan pengrajin untuk menghilangkan lapisan karat di bagian luar dan membersihkan bagian dalam laras meriam.
Tahukah teman-teman, perawatan meriam agar bisa digunakan kembali ini membutuhkan waktu sekitar satu bulan, lo.
Suara ledakan meriam ini membawa makna khusus bagi umat Muslim untuk menggemakan waktu yang lebih sederhana.
Tentunya sebelum kenyamanan smartphone dan aplikasi untuk memberi tahu orang-orang kapan mereka bisa berbuka puasa.
Nah, itulah informasi terkait tradisi penembakan meriam sebagai penanda berbuka puasa di Mesir. Semoga artikel ini bisa menjawab rasa penasaran teman-teman, ya.