Ilustrasi Ramadan
Ilustrasi Ramadan ( )

Jika Penetapan Awal Puasa Berbeda, Mengapa Hari Lebaran Bisa Sama?

27 April 2022 14:25 WIB

SonoraBangka.id - Momen Idulfitri 1443 Hijriah atau perayaan lebaran 2022 kemungkinan akan dirayakan pada hari yang sama.

Jika teman-teman ingat, awal puasa Ramadan kemarin terjadi perbedaan.

Yakni ada yang memulai tanggal 2 April atau 3 April 2022.

Jika penetapan awal puasa berbeda, mengapa lebaran bisa sama, ya?

Yuk, kita cari tahu dari penjelasan Kementerian Agama berikut ini!

Awal Puasa Beda, Tapi Lebaran Sama?

Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan adanya kemungkinan Lebaran 2022 akan jatuh secara bersamaan, yakni pada Senin, 2 Mei 2022.

Dilansir dari Kompas (27/4/2022), kemungkinan itu terjadi karena hilal yang terbentuk pada 1 Mei 2022 sudah memenuhi persyaratan pergantian bulan Ramadan ke bulan Syawal.

Berbeda dengan kalender Masehi, penghitungan kalender Hijriah adalah berdasarkan gerak evolusi Bulan terhadap Bumi.

Evolusi Bulan terhadap Bumi akan menghasilkan beberapa fase Bulan, yakni Bulan baru, Bulan sabit I, Bulan setengah I, Bulan purnama, Bulan cembung, Bulan setengah II, Bulan sabit II, dan kembali ke fase Bulan baru.

Jadi, pergantian bulan dalam kalender Hijriah ditandai dengan fase Bulan baru atau yang disebut hilal, teman-teman.

Nah, hilal yang terbentuk pada 1 Mei 2022 besok ini disebut sudah memenuhi persyaratan pergantian bulan Ramadan ke bulan Syawal.

Persyaratan hilal ini ditetapkan suatu majelis bernama MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Posisi Hilal

Di Indonesia, pada 1 Mei 2022 atau 29 Ramadan 1443 Hijriah, tinggi hilal berada pada posisi 4-5 derajat di atas cakrawala dengan sudut elongasi antara 4,89-6,4 derajat.

Elongasi adalah jarak sudut Bulan dan Matahari di ruang angkasa. 

Sudut elongasi Bulan akan semakin besar seiring mendekati fase Bulan purnama. Sebaliknya, jika menjauhi fase Bulan purnama, sudut elongasi akan semakin kecil.

Jadi, semakin cerah Bulan di langit, maka sudut elongasinya akan semakin besar, teman-teman.

Hilal harus mencapai posisi tertentu sebagai tanda pergantian bulan Hijriah, yakni berada di ketinggian 3 derajat di atas cakrawala dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Oleh sebab itu, posisi Bulan pada 1 Mei 2022 besok dikatakan sudah memenuhi syarat pergantian bulan Ramadan ke bulan Syawal.

Dua Metode Hitungan Berbeda

Teman-teman, hilal bisa dihitung dengan dua cara, yakni dengan metode hitungan matematika dan pengamatan astronomi menggunakan teleskop.

Karena ada perbedaan hasil dari dua hitungan di atas, tanggal awal puasa Ramadan kemarin pun berbeda.

Untuk sekarang, menurut metode hitungan matematika, Idulfitri akan jatuh pada tanggal 2 Mei 2022.

Sedangkan menurut pengamatan astronomi, hilal yang terbentuk sudah memenuhi syarat bahwa Idulfitri jatuh pada tanggal 2 Mei 2022 juga.

Nah, karena jumlah hari dalam kalender Hijriah yang bisa berjumlah 29 atau 30 hari per bulan, maka ada kemungkinan tanggal Idulfitri akan jatuh pada hari yang sama, yakni 2 Mei 2022.

Itulah penjelasan mengapa penetapan tanggal awal puasa berbeda tapi tanggal hari lebaran bisa sama.

Namun begitu, pemerintah akan melaksanakan Sidang Isbat untuk penetapan resmi tanggal Hari Raya Idulfitri yang akan dilaksanakan pada 1 Mei 2022 nanti.

Artikel ini telah terbit di https://bobo.grid.id/read/083256951/penetapan-awal-puasa-berbeda-kenapa-hari-lebaran-bisa-sama?page=all

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm