Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga ( KOMPAS.com)

Soal Telkom Rugi Investasi di GoTo, Stafsus Erick Thohir: Ini Bisnis Jangka Panjang, Bedakan dengan Jiwasraya

18 Mei 2022 09:34 WIB

SonoraBangka.ID - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tengah menjadi sorotan netizen di media sosial, khususnya Twitter. Hal itu terkait persoalan investasi yang dilakukan Telkom melalui anak usahanya, PT Telkomsel, terhadap PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Harga saham GoTo terus turun sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022 lalu. Pada perdagangan Selasa (17/5/2022) harga saham GoTo ditutup di angka Rp 200 per saham, lebih rendah dari harga IPO yang sebesar Rp 338 per saham.

Penurunan harga saham itu membuat Telkom mencatatkan unrealized loss atau kerugian yang belum terealisasi sebesar Rp 811 miliar dari investasinya di GoTo.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir terkait penurunan saham GoTo akan berdampak besar pada Telkom. Ia bilang, naik-turun nilai saham merupakan hal yang biasa.

"Telkomsel ini (investasi) untuk bisnis jangka panjang, bukan jangan pendek. Saham naik-turun itu biasa, yang penting Telkomsel punya bisnis di sana," kata dia saat berdiskusi dengan media di Sarinah, Jakarta, Rabu (17/5/2022).

Ia mengatakan, GoTo sebagai perusahaan teknologi memiliki potensi yang besar. Tercermin dari ekosistem GoTo baik dari sisi mitra maupun pengguna yang dapat mendorong kinerja Telkomsel.

"Potensinya ada 2,5 juta driver Gojek dikonversi jadi pelanggannya Telkomsel, hitung saja berapa setahun bisnisnya Telkomsel kalau 2,5 juta driver memakai telkomsel dengan pengeluaran pulsa Rp 50.000 sehari," jelas dia.

"Belum lagi kalau online shop-nya, ada advertising, dan sebagainya. Itu ada 11 komponen bisnis antara Telkomsel dengan Gojek, totalnya diperkirakan bisnis yang sudah berjalan itu sekitar Rp 370 juta dollar AS, itu hampir Rp 5 triliun lebih bisnis Telkomsel di sana. Ini informasi yang kami dapat," lanjut Arya.

Dia menekankan, bahwa investasi Telkomsel di GoTo berbeda dengan investasi yang dilakukan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Lantaran Jiwasraya hanya investasi di saham, tidak masuk ke dalam bisnisnya.

Terlebih lagi, pemegang saham GoTo bukan hanya Telkomsel, tapi juga terdapat perusahaan-perusahaan besar lainnya. Di antaranya ada SoftBank, Temasek, Google, Facebook, Alibaba Group, hingga Tencent.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm