Hal ini disebabkan karena adanya kadar fruktosa dan kalori yang tinggi dan berlebih dapat memicu terjadinya peningkatan asam urat.
3. Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Selain itu, adanya kandungan gula yang tinggi, dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin.
Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam darah.
Hal ini tentu bisa menjadi penyebab terjadinya penyakit diabetes melitus tipe 2.
4. Obesitas
Minum bubble tea terlalu sering juga dapat memicu peningkatan tumpukan lemak. Peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas.
5. Sembelit
Topping bubble tea terbuat dari pati sehingga sulit untuk dicerna tubuh.
Bahkan mungkin juga di sejumlah gerai yang menjual minuman tersebut ada yang dengan sengaja menambahkan pengental dan pengawet ke bola-bola tapiokanya.
Mengonsumsi banyak topping terlalu sering dapat menimbulkan masalah pencernaan, termasuk masalah sembelit.
Cara Mengurangi Bahaya Bubble Tea
Apabila kita memang suka minum bubble tea, bukan berarti kita tidak boleh sama sekali untuk meminumnya, ya.
Namun, ada cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi efek buruknya, nih.
Pertama yang bisa kita lakukan adalah memesak bubble tea dengan lebih sedikit gula (less sugar).
Jika teman-teman ingin menggunakan bubble sebagai topping, ada baiknya teman-teman memilih minuman yang tidak menggunakan susu.
Begitu sebaliknya, jika ingin mengonsumsi minuman yang mengandung susu, hindari untuk menambahkan topping, ya.
Minum bubble tea memang tak ada salahnya, namun ada baiknya sekarang mulai menguranginya, ya.
(Penulis: Sarah Nafisah)