Bangkasonora.ID - Apakah teman-teman pernah mencoba minum bubble tea dan menyukainya?
Belakangan ini, bubble tea memang sedang populer di masyarakat. Tak hanya di Indonesia, namun di seluruh dunia.
Rasa manis dan sensasi menyegarkan membuat minuman ini cocok dikonsumsi saat cuaca terik.
Apalagi adanya tambahan topping boba pada minuman membuat daya tarik tersendiri di masyarakat.
Boba terbuat dari tepung tapioka yang berbentuk bulat dengan varian warna hitam dan putih.
Awalnya, bubble tea ini merupakan minuman manis yang berasal dari Taiwan pada tahun 1980.
Rasanya yang unik dan segar, membuat minuman ini menjadi populer dan mulai dikenal 1990 di Asia.
Punya rasa yang manis dan selalu menggiurkan, apa yang terjadi kalau kita sering minum bubble tea, ya? Yuk, cari tahu!
Apa Bahayanya Terlalu Sering Minum Bubble Tea?
Walaupun punya rasa yang unik dan lezat, ternyata terlalu sering mengonsumsi bubble tea justru tidak memberi dampak baik pada tubuh kita, lo.
Hal ini karena di dalam bubble tea terkandung banyak bahan-bahan pemanis, seperti sukrosa, fruktosa, galaktosa, melezitosa.
Seperti yang teman-teman tahu, mengonsumsi makanan manis atau yang mengandung gula terlalu banyak tidak baik untuk kesehatan.
Nah, berikut adalah enam bahaya jika kita terlalu sering minum bubble tea.
1. Tubuh Kelebihan Gula dan kalori
Bubble tea yang dipadukan dengan susu memiliki kandungan gula tambahan.
Berdasarkan penelitian, bubble milk tea memiliki kandungan gula sebesar 38 gram dan kalori sebanyak 299 kcal untuk setiap porsinya.
Padahal, berdasarkan pendapat dari American Hearts Association, kebutuhan gula tambahan tidak boleh lebih dari 150 kcal/hari untuk laki-laki dan 100 kcal/hari untuk perempuan.
Kandungan gula dan kalori yang dihasilkan bubble tea cukup tinggi dan sudah melebihi batas normal.
2. Risiko Terkena Penyakit Jantung dan Asam Urat
Kandungan gula dan kalori yang tinggi sangat berpotensi menimbulkan risiko penyakit jantung dan asam urat, lo.
Hal ini disebabkan karena adanya kadar fruktosa dan kalori yang tinggi dan berlebih dapat memicu terjadinya peningkatan asam urat.
3. Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Selain itu, adanya kandungan gula yang tinggi, dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin.
Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam darah.
Hal ini tentu bisa menjadi penyebab terjadinya penyakit diabetes melitus tipe 2.
4. Obesitas
Minum bubble tea terlalu sering juga dapat memicu peningkatan tumpukan lemak. Peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas.
5. Sembelit
Topping bubble tea terbuat dari pati sehingga sulit untuk dicerna tubuh.
Bahkan mungkin juga di sejumlah gerai yang menjual minuman tersebut ada yang dengan sengaja menambahkan pengental dan pengawet ke bola-bola tapiokanya.
Mengonsumsi banyak topping terlalu sering dapat menimbulkan masalah pencernaan, termasuk masalah sembelit.
Cara Mengurangi Bahaya Bubble Tea
Apabila kita memang suka minum bubble tea, bukan berarti kita tidak boleh sama sekali untuk meminumnya, ya.
Namun, ada cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi efek buruknya, nih.
Pertama yang bisa kita lakukan adalah memesak bubble tea dengan lebih sedikit gula (less sugar).
Jika teman-teman ingin menggunakan bubble sebagai topping, ada baiknya teman-teman memilih minuman yang tidak menggunakan susu.
Begitu sebaliknya, jika ingin mengonsumsi minuman yang mengandung susu, hindari untuk menambahkan topping, ya.
Minum bubble tea memang tak ada salahnya, namun ada baiknya sekarang mulai menguranginya, ya.
(Penulis: Sarah Nafisah)