Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU 24.361.77 Mayang Mangurai, Kota Baru, Jambi, Kamis (14/4/2022). Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengerahkan 384 unit armada mobil tangki, 27 unit bridger avtur, dan menyiapkan 174 unit skid tank untuk LPG, serta 16 titik SPBU kantung dan 15 titik layanan motoris pada jalur mudik guna mengamankan pasokan energi selama Ramadhan dan mudik Lebaran tahun 2022.(ANTARA FOTO/WAHDI SEPTIAWAN)
Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU 24.361.77 Mayang Mangurai, Kota Baru, Jambi, Kamis (14/4/2022). Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengerahkan 384 unit armada mobil tangki, 27 unit bridger avtur, dan menyiapkan 174 unit skid tank untuk LPG, serta 16 titik SPBU kantung dan 15 titik layanan motoris pada jalur mudik guna mengamankan pasokan energi selama Ramadhan dan mudik Lebaran tahun 2022.(ANTARA FOTO/WAHDI SEPTIAWAN) ( kompas.com)

Dampak Buruk Sering Gonta-ganti Jenis BBM Kendaraan

2 Juni 2022 18:25 WIB

SONORABANGKA.ID - Masing-masing kendaraan bermotor memiliki tingkat kompresi yang berbeda-beda. Perbedaan inilah yang membuat penggunaan jenis bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan tidak sama satu sama lain.

Hal ini berlaku untuk semua jenis kendaraan, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.

Makin tinggi kompresi kendaraan, otomatis bahan bakar yang digunakan juga akan memiliki nilai oktan yang lebih tinggi pula.

Setiap pabrikan biasanya sudah merekomendasikan jenis bahan bakar yang sesuai untuk masing-masing kendaraan yang diproduksinya.

Hanya saja, tidak sedikit pemilik kendaraan yang mengabaikan soal kompresi tersebut. Tidak sedikit pemilik kendaraan sering berganti-ganti jenis bahan bakar yang digunakan.

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, penggunaan bahan bakar kendaraan sebaiknya sesuai dengan kompresinya.

“Ganti-ganti jenis bahan bakar bisa menimbulkan penumpukan kerak karbon di ruang bakar dan juga emisinya jadi tidak bagus,” ujarnya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Didi juga mengatakan, dengan memilih jenis bensin yang sesuai bisa menjaga keawetan komponen kendaraan.

Begitu pula sebaliknya, bila penggunaan BBM tidak sesuai dengan kompresi kendaraan, bisa juga berdampak buruk pada komponen kendaraan.

“Lebih baik mengikuti standar yang diperuntukkan mesin mobil itu,” kata Didi.

Melengkapi hal tersebut, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan akan ada efek buruk kalau kendaraan menggunakan BBM yang tidak sesuai dengan yang direkomendasikan dari pabrikan.

“Menggunakan bensin harus sesuai dengan rekomendasi pabrikan, jangan lebih rendah atau pun lebih tinggi karena akan ada efeknya untuk mesin,” kata Suparna.

Suparna juga mengatakan, menggunakan bensin dengan oktan yang lebih tinggi akan membuat pembakaran mesin menjadi tidak sempurna.

“Kalau mesin dipaksa pakai oktan yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna,” kata Suparna.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efek Buruk Sering Gonta-ganti Jenis BBM Kendaraan", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/02/124200815/efek-buruk-sering-gonta-ganti-jenis-bbm-kendaraan?page=all#page2.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm