Belahan otak kiri tidak dalam keadaan tidur sedalam otak kanan. Hal itu lebih rentan dan sensitif terhadap suara aneh atau potensi bahaya.
Satu minggu kemudian, pada malam kedua di laboratorium, kedalaman tidur di antara belahan otak kiri dan kanan jauh lebih simetris.
Meski FNE sebagai sebuah fenomena cukup menarik, namun bisa jadi membawa banyak masalah bagi mereka yang terus-menerus mengalaminya.
Kurang tidur dapat menyebabkan masalah seperti obesitas, tekanan darah tinggi, bahkan meningkatkan risiko diabetes.
Para ahli mengatakan bahwa otak dapat dilatih untuk melawan FNE ketika seseorang sering mengalaminya.
Tips Mengatasi First Night Effect
Fenomena FNE mungkin sulit dihindarkan bagi sebagian orang karena tempat baru bisa menjadi lingkungan yang membahayakan menurut sistem otak.
Akan tetapi, ada tips praktis yang dapat membantu seseorang mengatasi kesulitan tidur di tempat baru ini.
Tujuannya adalah membuat tempat asing itu menyerupai kamar tidurmu sendiri. Simak, tipsnya berikut.
1. Bawalah sesuatu yang familiar
Bawalah bantal, piyama, boneka, guling, atau lakukan aktivitas sebelum tidur, misalnya minum susu atau air hangat.
2. Pertahankan rutinitas tidur
Cobalah untuk pergi tidur pada waktu yang sama persis seperti yang biasa kamu lakukan di rumah.
3. Buatlah tempat baru seakrab mungkin
Jika memungkinkan, cobalah memesan kamar hotel dengan ukuran tempat tidur yang sama dengan yang kamu miliki di rumah atau mengatur pendingin udara dengan suhu yang sama.
Jadi, begitulah penjelasan ilmiah dari fenomena first night effect yang membuat kesulitan tidur di tempat baru ya, Kawan Puan.
Nah, pernahkah kamu mengalami efek malam pertama? Bagaimana cara kamu mengatasinya?
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/532878015/fenomena-first-night-effect-mengapa-kita-kesulitan-tidur-di-tempat-baru?page=all