Pos-pos dana pengeluaran liburan ini termasuk dana transportasi dan akomodasi.
Akomodasi ini bukan hanya soal penginapan, ya.
Jika Sahabat NOVA berencana pergi ke beberapa tempat wisata, masukkan juga estimasi tertinggi dari harga tiket masuk di tiap tempat wisata tersebut.
Akan jauh lebih detail dan rapi lagi jika membuat itinerary atau rencana perjalanan per hari agar perkiraan biaya bisa lebih akurat.
Jangan lupa masukkan dana kebutuhan konsumsi, belanja atau jajan, biaya parkir, biaya ke toilet, hingga alokasi dana darurat untuk berjaga-jaga.
Lalu mulailah membuat simulasi untuk berbagai alternatif yang mungkin digunakan.
Misalnya bagaimana kalau pakai pesawat terbang, bagaimana kalau naik kereta, atau membawa mobil keluarga saja.
Begitu pula alternatif akomodasinya agar bisa mendapat titik temu antara total kebutuhan biaya jalan-jalan dengan bujet keuangan keluarga.
3. Pisahkan 10 Persen Penghasilan
Soal sumber dana, kita bisa mengalokasikan maksimal 10 persen dari total penghasilan keluarga.
Baik itu didapat dari kolaborasi pendapatan kita dan suami atau hanya dari satu sumber keuangan saja.
Nah, alokasi ini baiknya kita lakukan setiap bulan secara rutin sampai mendekati satu bulan sebelum keberangkatan.
Dana liburan ini bisa kita simpan di rekening khusus atau bisa dimasukkan dalam reksa dana pasar uang (RDPU).
Meski tetap ada sedikit risikonya, mengumpulkan dana liburan di RDPU patut dicoba.
Karena kemungkinan target dana bisa tercapai lebih cepat karena nilai imbal hasil yang diberikan bisa melebihi bunga tabungan biasa.
Jadi bagaimana, kapan nih mau mulai bikin anggaran dan atur dana liburan?
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053337267/tiket-wisata-mahal-jangan-buat-liburan-batal-segera-atur-dana-liburan?page=all