Pada bagian atmosfer Uranus, dipenuhi dengan metana yang menyebabkan warnanya terlihat biru kehijauan.
Selain metana, di atmosfer Uranus juga terdapat hidrogen, helium, amonia, dan air. Sejumlah kecil hidrogen sulfida di Uranus bisa membuat permukaan berbau busuk.
Musim di Uranus
Sama seperti di Bumi, di berbagai planet Tata Surya ada beragam jenis iklim atau cuaca yang dipengaruhi oleh keadaan alam masing-masing planet.
Salah satu hal unik yang dimiliki Uranus adalah posisinya yang tidak menentu. Ini karena rotasi Uranus yang berbeda dari planet lainnya.
Venus dan Uranus disebut mengalami rotasi retrograde, yaitu berputar dengan arah berlawan dengan rotasi Matahari.
Menurut penelitian pada tahun 2011, sejumlah tabrakan kecil di Tata Surya membuat putaran Uranus menjadi 98 derajat.
Akibatnya, Uranus mengalami iklim yang berbeda dan unik. Pada suatu waktu, di beberapa kutub Uranus akan terik oleh Matahari selama waktu tertentu.
Sementara di sisi yang berlawanan, akan terjadi kegelapan. Selain itu, aurora di Uranus juga terlihat keluar jalur planet, tidak seperti di Bumi.
Planet Terdingin di Tata Surya
Uranus berjarak 2,8 miliar kilometer dari Matahari, namun mengalami suhu rata-rata yang lebih rendah dari Neptunus, yang lebih jauh dari Matahari.
Suhu terdingin yang pernah tercatat di sebuah planet adalah -223 derajat Celcius dan ini berasal dari Uranus.
Ini berarti ia mencapai suhu yang sangat rendah selama waktu-waktu tertentu.
Suhu paling dingin Uranus tidak tertandingi oleh planet lain mana pun, termasuk planet Neptunus dan Pluto.
Nah, oleh karena itulah Uranus dijuluki planet terdingin.
Artikel ini telah terbit di https://bobo.grid.id/read/083345426/baru-tahu-ternyata-inilah-planet-pertama-yang-ditemukan-oleh-teleskop-cari-tahu-faktanya?page=all