Sedangkan detak jantung di atas 60 dan di bawah 80 menunjukan adanya masalah dehdrasi atau persoalan medis mendasar, sepert tiroid atau anemia.
3. Naik Tangga
Tes lain yang bisa dilakukan sendiri untuk mengetahui kondisi jantung adalah dengan menaiki 60 anak tangga dalam 45 detik.
Sebelum melakukan tes tersebut, teman-teman perlu melakukan latihan berat dan kemudiman istirahat selama 15 sampai 20 menit.
Setelah itu teman-teman harus menaiki 60 anak tangga tanpa istirahat dan tidak dengan berlari.
Lama waktu menaiki anak tangga akan diukur sebagai ekuivalen metabolic (MET) yang melihat jumlah oksigen dalam tubuh saat istirahat.
Bila teman-teman menaiki anak tangga dalam waktu 40 hingga 45 detik sama dengan 9 sampai 10 MET dengan potensi sakit jantung yang rendah.
Jika membutuhkan 90 detik untuk menaiki anak tangga, maka teman-teman membutuhkan konsultasi dengan dokter.
4. Detak Jantung Setelah Olahraga
Cara terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan mengukur detak jantung setelah olahraga.
Detak jantung yang cepat kembali ke kondisi normal akan menandakan kondisi jantung sangat sehat.
Sedangkan kondisi detak jantung yang tidak segera kembali normal, bisa menadakan adanya kemungkinan mengalami gagal jantung.
Untuk mengukurnya titik terendah dan tertinggi detak jantung yaitu dengan menggunakan rumus berikut.
(220 - usia) x 0,6 = titik rendah detak jantung
(220 - usia) x 0,8 = titik tertinggi detak jantung.
Lalu setelah teman-teman selesai berolahraga, cobalah berhenti dan mulai hitung denyut nadi atau detak jantung selama 10 detik seperti menghitung detak jantung istirahat.
Kemudian tunggu selama satu menit dan hitung kembali denyut nadi. Dari dua hitungan tersebut, hasil hitungan pertama dikurangi hitungan kedua.
Bila hasil hitungan lebih dari 12 maka teman-teman dalam kondisi sehat, dan bila hasil adalah dibawah 12 penting untuk melakukan pemeriksaan ke dokter.
Nah, itu tadi beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung.